18Tube.tv is a free hosting service for porn videos. You can create your verified user account to upload porn videos to our website in several different formats. 18tube Every porn video you upload will be processed in up to 5 working days. You can also use our embed code to share our porn videos on other websites. On 18Tube.tv you’ll also find exclusive porn productions shot by ourselves. Surf around each of our categorized sex sections and choose your favorite one: amateur porn videos, anal, big ass, blonde, brunette, etc. You will also find gay and transsexual porn videos in their corresponding sections on our website. Watching porn videos is completely free!

Sosialisasi Empat Pilar di Wonogiri Dorong Persatuan Antar Warga Negara

JATENG.NASDEM.ID – MPR RI bersama Yayasan Sedulur Sehati Saklawase menggelar Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan yang dihadiri oleh masyarakat dan tokoh Kabupaten Wonogiri. Acara berlangsung di Omah Rayap Resto, Selasa (16/1)11) siang.

Acara dihadiri Wakil Ketua MPR RI Kak Lestari Moerdijat, anggotaMPR RI Kak Eva Yuliana, dan Ketua DPD NasDem Wonogiri Kak Dedy Ramanta.

Membuka acara secara daring, Kak Rerie, sapaan akrab Kak Lestari, menyajikan fakta bahwa masyarakat saat ini tengah dihadapkan oleh krisis multidimensi. “Isu SARA kembali mengemuka dan mengikis rasa persatuan dan menimbulkan sentimen negatif yang merusak rasa persatuan. Di sini kita sebagai bangsa kita sedang diuji,” katanya menekankan.

Sementara itu, Kak Eva Yuliana menekankan bahwa empat pilar berbangsa dan bernegara penting untuk dilhami oleh masyarakat sebagai bagian dari bangsa Indonesia. Dengan memberikan singkatan sederhana berupa PBNU (Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945), Kak Eva ingin para peserta mengingat empat pilar berbangsa dan bernegara tersebut dengan mudah.

Kak Lestari Moerdijat mengisi materi secara daring.

“Saya dan njenengan sami sudah dihadapkan dengan lingkungan yang heterogen. Perbedaan diciptakan untuk saling menebar kasih sayang satu sama lain,” ia mengingatkan pada peserta.

Ia mencontohkan, masyarakat Indonesia telah dihadapkan pada berbagai perbedaan. Namun; dengan rasa persatuan dan kesatuan yang tinggi, maka masyarakat bisa rukun hingga saat ini dan melewati berbagai masalah kebangsaan.

“Jangan adigang, adigung, adiguna. Orang itu tak boleh sombong, tidak boleh menyepelekan orang lain, dan sebagainya,” Kak Eva mencontohkan falsafah Jawa untuk menjadi contoh dalam bersosial para masyarakat.

Semantara itu, Kak Dedi menyoroti kondisi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung hingga sekarang. Ia menekankan bahwa solidaritas masayarakat diperlukan dalam situasi seperti sekarang.

Podo sedulure ayo bantu, podo kancane ayo bantu. Kita semua tidak tahu kapan pandemi ini akan berakhir,” ia berpesan.

Untuk menghadapi krisis yang terus terjadi, Kak Dedy menekankan bahwa persatuan adalah tindakan yang nyata untuk bersolidaritas.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top