JATENG.NASDEM.ID – Kak Diah Sulasikin semula tidak tertarik dengan dunia politik, karena dalam benaknya politik lebih banyak berurusan dengan masalah kekuasaan. Awalnya, passion Kak Diah lebih pada kegiatan sosial, apalagi sudah sempat menggeluti bidang itu. Namun, sejak bergabung dalam keluarga besar Partai NasDem Wonosobo, cara pandangnya sedikit demi sedikit mulai berubah.
“Ternyata di Partai NasDem ini saya menemukan situasi yang berbeda. Ibaratnya ini menjadi keluarga saya yang begitu menghargai kekeluargaan. Tidak ada jarak antara anggota baru maupun pengurus lama yang sudah senior. Jadi saya merasa nyaman di sini,” kata Kak Diah, sapaan dari wakil Ketua Bidang Penggalangan Dana DPD Partai NasDem Wonosobo itu, dalam perbincangan dengan jateng.nasdem.id, Sabtu (14/8).
Kak Diah mulai bergabung dengan NasDem pada 2018 silam. Ia memulai kiprahnya sebagai pengurus DPC Wonosobo Kota sebelum akhirnya diajak merapat sebagai pengurus di tingkat DPD Kabupaten Wonosobo pada 2020 lalu.
Perempuan kelahiran 14 April, 39 tahun lalu ini menjelaskan, kini sudah memahami situasi di dalam partai. Kecintaannya dengan partai kian mendalam karena ia sangat mengagumi sosok Ketua Umum Partai NasDem Pak Surya Paloh.
Kekagumannya selain karena sosok ketua partai terkenal, juga karena ia melihat Pak Surya sebagai ketum tidak pernah memiliki ambisi untuk menjadi pejabat publik sebaliknya lebih concern mengurus partai. “Inilah yang membuat saya juga mantap berada di sini,” ujar perempuan cantik yang menyukai musik dan olah raga sebagai hobinya itu.
Meski politik masih menjadi hal yang relatif baru. Dia mengaku terus belajar untuk terlibat lebih aktif di partai. Hal ini karena dengan bergiat di kepartaian, dia bisa mendapatkan banyak hal baru. Salah satunya adalah bisa lebih mengenali karakter orang, karena di partai banyak orang dari latar belakang yang berbeda-beda.
Ditanya tentang bidang yang menarik perhatiannya, Kak Diah mengatakan lebih berminat pada persoalan UMKM dan pembinaan generasi muda. Menurutnya, saat ini UMKM harus lebih diberdayakan. Tidak semata-mata karena bisa memproduksi dan memiliki pasar lokal, tetapi sudah saatnya pelaku UMKM dibantu dalam pemasaran yang lebih luas.
“Kendalanya kan sekarang banyak UMKM yang kesulitan dalam pemasaran produk, dan lebih banyak bermain di pasar lokal. Padahal sebetulnya banyak peluang pasar yang bisa digarap untuk meningkatkan skala UMKM,” katanya menjelaskan.
Ia juga menaruh perhatian besar pada anak muda yang saat ini mengalami perkembangan yang begitu luar biasa di banding dekade sebelumnya. Menurut Kak Diah seharusnya pembinaan dan pemberdayaan generasi muda bisa terus dilakukan melalui wadah yang sudah ada selama ini seperti karang taruna.
Kak Diah juga berbicara mengenai Pemilu 2024. Tampaknya, ibu dua anak ini masih berpikir-pikir untuk meyakinkan diri ikut dalam kontestasi Pileg mendatang. Ia beralasan karena masih sekitar dua tahun lagi sehingga masih cukup waktu untuk mempersiapkan diri.
Namun, ia menekankan bahwa sejauh ini sudah mendapat dukungan dari keluarga jika pada akhirnya memutuskan untuk membawa panji NasDem dalam persaingan menuju kursi dewan. (NJ25)