JATENG.NASDEM.ID – Meski jadwal Pemilu 2024 belum bersifat final, tetapi berbagai partai politik kini tengah bersiap menghadapi verifikasi parpol peserta Pemilu 2024. Verifikasi ini kemungkinan bakal dilaksanakan dalam waktu dekat.
Bagi NasDem Jawa Tengah, berbagai persiapan ini telah dilakukan jauh-jauh hari. Namun, selain mempersiapkan berbagai hal yang diperlukan, salah satu yang tak kalah penting adalah membangun kepercayaan masyarakat di tingkat terbawah.
Hal ini diungkapkan oleh pengamat politik Dr George Towar Ikbal Tawakkal yang fokus melakukan penelitian di Jawa Tengah. Menurut Ikbal, sapaan akrabnya, saat ini yang sangat diperlukan adalah membangun struktural partai hingga tingkat paling bawah.
“Yang paling urgen adalah membangun partai hingga tingkat bawah. Karena yang dapat berinteraksi dengan masyarakat ya pengurus di tingkat terbawah. Tingkat kecamatan (DPRt) masih terlalu tinggi. Pengurus di tingkat desa adalah ujung tombak partai dalam menyapa masyarakat,” ungkapnya.
Berdasarkan pengamataanya pada masyarakat kabupaten, pengurus yang ada di tingkat desa inilah yang nantinya akan bersinggungan langsung dengan simpatisan. “Di berbagai kabupaten, hanya pengurus di pedesaan yang punya pengaruh,” ia menekankan.
Peneliti yang juga merupakan dosen Universitas Brawijaya ini juga mengungkap bahwa berbagai program partai yang dilakukan pada masa pandemi Covid-19 ini akan lebih mengena di masyarakat jika dilakukan oleh pengurus tingkat desa.
“Libatkan pengurus desa. Jika NasDem belum ada, saran saya harus membentuk level desa karena kecamatan kurang ada pengaruhnya. Jika ada di tingkat desa maka ketuanya dilibatkan dalam berbagai program di masa pandemi ini,” katanya memberikan saran.
Memang tak bisa dipungkiri, masyarakat luas kini tengah mengharapkan berbagai bantuan. Banyak pihak didorong untuk bergotong royong terlibat tanpa terkecuali partai politik. Sehingga kehadiran parpol yang menjangkau lingkungan desa bakal memberikan dampak yang signifikan.
Ikbal menegaskan bahwa berbagai program partai untuk masyarakat luas seperti pembagian sembako, penyemprotan disinfektan, pemberian obat-obatan yang rutin dilakukan oleh NasDem akan lebih maksimal jika dilakukan oleh pengurus di tingkat desa.
“Jika ketua di tingkat desa terlibat maka akan ada ikatan emosional antara masyarakat dan ketua tersebut. Jika levelnya pendekatannya masih kelembagaan, apalagi pengurusnya adalah di level kecamatan, orang hanya berterimakasih pada NasDem, itu lemah. Berterimakasih pada lembaga itu tidak langgeng,” katanya.
Ia menjelaskan bahwa dampak positif dari masyarakat akan lebih besar jika kegiatan tersebut dilakukan oleh orang terdekat yang mungkin dikenal atau bahkan tokoh kampung tersebut.
Hingga saat ini, NasDem baru memiliki tingkat kepengurusan hingga kecamatan, tetapi dengan berbagai strategi dan upaya, dalam kepengurusan DPRt ini diusahakan agar ada perwakilan dari tiap desa yang nantinya menjadi ujung tombak perjuangan di wilayah masing-masing.
Ikbal menekankan bahwa menjelang 2024 gempuran uang mulai merambah hingga masyarakat desa jika tanpa pelibatan warga setempat maka berbagai kegiatan termasuk bantuan sosial cenderung akan dilupakan.