JATENG.NASDEM.ID – Di tengah masa pandemi Covid-19 yang belum mereda, petani di sejumlah wilayah Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, mulai panen raya tanaman jagung. Petani meraup keuntungan yang lumayan, lantaran harga jagung yang saat ini termasuk tinggi.
Seperti yang dialami para petani di Desa Pamengger Kecamatan Jatibarang Kabupaten Brebes. Hampir setiap hari ada saja petani di desa tersebut yang sedang memanen jagung. Ada petani yang memanen jagung sendiri, dibantu anggota keluarganya, itu kalau yang areal tanaman jagungnya tidak begitu luas. Sedangkan yang arealnya luas yakni di atas 1 Hektare (Ha), memanennya dengan mempekerjakan para buruh tani.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Persatuan Tani Nasdem Kabupaten Brebes Haji Sutrisno didampingi petani yang sedang panen jagung Satam (53) menuturkan tidak hanya harga yang mahal, hasil produksinya juga lumayan bagus sehingga memberikan keuntungan .
“Alhamdulillah selain harganya yang mahal, produksinya juga lumayan bagus,” ujar Haji Sutrisno, Minggu (11/7).
Satam mengatakan jagung yang dipanen nantinya ‘dipocel’ dulu atau diambil bijinya, kemudian dikeringkan selama 3-4 hari. “Nanti setelah kering sudah dalam bentuk biji, kami jual ke tengkulak yang ada di Kota Kecamatan Jatibarang (Brebes),” ia menjelaskan.
Menurut simpatisan Partai Nasdem itu, harga jagung Rp 5.300 setiap kilogram. Harga itu dirasa cukup tinggi karena biasanya hanya berkisar antara Rp 3.500 hingga Rp 4.000 per-kilogramnya.
Satam mengaku selama proses penanaman jagung di lahannya menggunakan pupuk Komunitas Saling Membantu (KSM) yakni pupuk cair temuan kader Partai Nasdem. “Saya menggunakan pupuk KSM tahunya dari Pak Haji Sutrisno,” kata Satam.
Kecamatan Jatibarang di Kabupaten Brebes yang membawahi Desa Pamengger, merupakan salah satu wilayah sentra tanaman jagung di Kabupaten Brebes selain tanaman bawang merah. (JI)
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Persatuan Tani Nasdem Kabupaten Brebes Haji Sutrisno menunjukkan jagung. (Foto/Supardji Rasban/ NJ10)