JATENG.NASDEM.ID – Tenun Troso sebagai salah satu bentuk warisan budaya tak benda dikenal sebagai produk khas Kabupaten Jepara. Namun begitu, identitas dan kekhasan tenun troso ini dipertanyakan setelah ramainya pertanyaan publik soal kemiripan tenun troso dengan motif khas NTT.
Untuk itu, perlu upaya untuk terus menjaga motif-motif asli tenun khas Bumi Kartini ini.
“Yang harus kita bangkitkan sekarang adalah Sentra Industri Troso menjadi sentra kerajinan yang mampu melahirkan kembali motif asli dengan mengikuti perkembangan zaman namun jangan sampai hilang,” terang Anggota Komisi X DPR RI Lestari Moerdijat dalam Bisa Fest pada Jumat (15/9) siang di Jepara.
Menurut Lestari, hingga saat ini juga belum ada pakem yang pasti untuk motif tenun Troso yang menjadi tantangan bersama untuk memastikan ciri khas tenun Troso.
Untuk itu, para pemangku kepentingan berupa pemerintah, legislator, serta dinas terkait harus memiliki political will untuk mengawal hal ini.
Bisa Fest yang merupakan kerjasama antara Komisi X DPR RI dan Kementerian pariwisata dan Ekonomi Kreatif ini, menurut Lestari adalah ajang untuk mempertahankan dan memberikan nilai ekonomi demi mempertahankan tenun Troso.
Hadir dalam acara ini Hartaya, ST. MM (Plt.Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jepara), Okky Yonny Syahputra (Analis SDM Aparatur Ahli Muda, Direktorat Event Nasional dan Internasional, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif), Pratikno (Wakil Ketua DPRD Jepara), dan para pengrajin tenun Troso.
Tantangan yang dihadapi para pengrajin tenun Troso ini juga dijelaskan oleh narasumber Lisa Fitria, desainer internasional yang juga memproduksi berbagai busana dengan tenun Troso.
Menurutnya, krisis identitas pada tenun Troso ini harus diatasi dengan berbagai langkah. Salah satunya adalah melakukan review kembali pada motof-motif asli Troso yang telah dipatenkan sejumlah 115 motif serta dibuatkan buku.
Selanjutnya penciptaan dan pengembangan motif tenun baru dengan inspirasi lokal juga menjadi identitas tenun Troso.
Pesanan kain tenun massal saat ini yang bukan hanya datang ke desa Troso namun juga Garut Bahkan China ini harus diatasi dengan pembuatan DNA yang jelas demi membedakan produk motif tenun Troso dengan motif tenun lainnya.