JATENG.NASDEM.ID – Ketua Bidang Perempuan dan Anak DPW NasDem Jawa Tengah Kak Chairina Ulfah mengikuti workshop tata kelola posko kekerasan seksual yang digelar oleh DPP Partai NasDem pada Kamis (24/3) siang ini.
Agenda ini juga diikuti oleh para pengurus Garnita Malahayati, Gemuruh, dan Badan Hukum NasDem Jateng yang tergabung dalam Tim Posko Pengaduan Kekerasan Seksual NasDem Jateng.
Pelatihan ini bertujuan untuk membangun kapasitas para pengurus untuk pengelola posko agar memiliki pemahaman terkait nilai-nilai dan prinsip yang sama dalam melayani korban dan keluarga kekerasan seksual.
Kak Chairina yang juga Ketua Garnita Malahayati NasDem Jawa Tengah ini menegaskan bahwa perlu upaya yang sistematis untuk memberikan pendampingan kepada penyintas kekerasan seksual.
“Ini merupakan bukti keseriusan Partai NasDem dalam memberikan pelayanan serta pendampingan pada para penyintas kekerasan seksual di Indonesia,” kata Kak Chairina.
Partai Nasdem, ia menambahkan, bukan hanya mendorong RUU TPKS, tetapi juga melakukan aksi nyata melalui layanan posko kekerasan seksual.
Dalam workshop ini, para peserta diberikan berbagai materi terkait dengan pendampingan serta advokasi korban kekerasan seksual dengan pemateri dari berbagai lembaga terkait.
Pelatihan ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi positif sebagai pertolongan awal pada penyintas hingga peningkatan kapasitas petugas.
“Dalam melayani penyintas, para petugas posko pengaduan kekerasan seksual harus memiliki bekal yang cukup. Pelatihan ini memberikan perpektif yang sama terkait kekerasan seksual serta pendalaman berbagai materi yang berkaitan dengan pelayanan pada korban,” Kak Chairina menegaskan.
Tak hanya memberikan pendampingan dari sisi hukum, posko pengaduan kekerasan seksual DPW NasDem Jateng juga memberikan pendampingan dari sisi psokologis (konsultasi) serta pemulihan mental jangka pendek.
“Pendampingan psikologis korban juga merupakan hal yang penting mengingat tekanan yang dialami korban ini sangat besar. mereka rentan didiskriminasi dan mendapatkan stigma negatif dari masyarakat. Tentu upaya pendampingan psikologis korban ini akan kami dorong betul,” pungkasnya.