JATENG.NASDEM.ID – Pro dan kontra atas penambangan batu endesit untuk pembangunan Bendungan Bener, Purworejo berujung pengamanan puluhan orang oleh aparat kepolisian. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pun meminta maaf atas ketidaknyamanan akibat rencana pengukuran tanah yang berujung polemik itu.
Menanggapi kondisi tersebut, Ketua DPW NasDem Jawa Tengah berharap agar semua pihak berpikir dengan kepala dingin. “Saya minta semua cooling down untuk menenangkn diri agar tak emosiobal menyikapi hal seperti ini yang harus dihadapi dengan kepala dingin,” kata Kak Maharso, Rabu (9/2).
Ia menjelaskan bahwa perbedaan pendapat merupakan hal yang biasa, tetapi harus ada kompromi untuk menyelesaikannya. Untuk itu, pihaknya telah menugaskan Fraksi NasDem DPRD Purworejo untuk menjembatani apa yang tengah terjadi di tengah masyarakat.
“Adanya pro kontra harus difasilitasi saya sudah tugaskan Fraksi NasDem Purworejo untuk melihat dengan cermat apa yang terjadi dan solusi apa yang akan dilakukan. Jadi mereka lebih merasakan karena dapilnya dan saudaranya ada di sana semua, sehingga memiliki rasa keberpihakan kepada masyarakat secara lebih utuh,” ia menekankan.
Kak Maharso mengatakan bahwa masyarakat harus melihat peristiwa ini dengan benar. Adanya kekerasan yang terjadi di lapangan merupakan ulah oknum perorangan yang harus diinvestigasi dengan betul.
“Mudah-mudahanan teman-teman bisa menjadi teman masyarakat untuk memberikan solusi untuk kemakmuran masyarakat Desa Bener,” harapnya.
Sementara itu, Ketua Fraksi NasDem DPRD Kabupaten Purworejo Kak M Abdullah yang intens mendampingi masyarakat terdampak turut menyampaikan keprihatinannya. Ia pun berharap agar sikap pro kontra yang terjadi di lapangan cepat selesai.
“Kita ingin kehidupan warga Wadas kembali normal dan semoga dengan peristiwa yang terjadi saat ini menjadi hikmah untuk kita semua dan warga rukun serta damai kembali. Usir para profokator, kemudian lakukan rekonsiliasi dan ciptakan kedamaian serta ketenteraman di tengah masyarakat,” katanya menegaskan.