JATENG.NASDEM.ID – DPD Partai NasDem Kabupaten Jepara meluncurkan program Gerakan NasDem Menanam. Selain untuk mendukung usaha swasembada pangan pemerintah, gerkan yang dimulai dengan menanam padi di sawah seluas empat hektare, juga jadi ajang edukasi bagi anak-anak.
Sekretaris DPD Partai NasDem Kabupaten Jepara Kak Nur Hidayat mengatakan sengaja membawa putrinya untuk turut serta menanam padi di sawah, sebagai upaya mengenalkan putrinya tentang proses menanam padi.
“Saat ini sudah jarang sekali anak-anak bermain ke sawah, apa lagi sampai membantu menanam padi. Mungkin bagaimana cara menanam padi juga tidak tahu. Itu sebabnya saya ajak anak saya untuk ikut menanam padi biar tahu,” ujar Kak Nur Hidayat, Sabtu (18/12).
Kak Nur Hidayat yang juga menjabat Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Jepara yang membidangi pendidikan, mengatakan pengatahuan tentang pertanian perlu disampaikan kepada generasi penerus sejak dini. Sebab, saat ini minat generasi muda terjun ke duani pertanian, terutama padi, sangat minim.
“Rendahnya minat generasi muda terjun ke dunia pertanian, bisa jadi lantaran minimnya pengetahuan dan sempitnya pemahaman tentang bertani. Itu sebabnya, mengenalkan pertanian kepada anak-anak sejak usia dini ini sangat penting,” kata Kak Nur Hidayat.
Putri Kak Nur Hidayat, Medina Azharunnur, mengaku sangat senang bisa menanam padi di sawah. Ini merupakan pengalaman kali pertamanya. Sebelumnya, bocah berusia 10 tahun itu tak mengetahui bagaimana cara menanam padi. Namun, setelah terjun langsung ke sawah, dia jadi tahu.
“Tadi dikasih tahu, ternyata kalau menanam itu berjalannya harus mundur. Itu supaya padi yang sudah ditanami tidak rusak dinjak-injak. Pokoknya seru banget,” kata Medina senang.
Selain Kak Nur Hidayat, Ketua DPD Partai NasDem Kak Pratikno juga turut serta mengajak putrinya. Sama seperti Kak Nur Hidayat, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Jepara itu ingin mengenalkan kepada putrinya tentang pertanian. Terutama menanam padi.
“Sekalian mengenalkan kepada anak-anak biar mereka tahu. Saya dulu waktu kecil mainnya ya, ke sawah. Kalau sekarang sudah jarang sekali anak-anak yang main ke sawah,” kata Kak Pratikno. (NJ05)