JATENG.NASDEM.ID – Rakorwil DPW NasDem Jawa Tengah-DI Yogyakarta yang digelar pada 29-30 November lalu menyisakan banyak kesan bagi para peserta. Tak terkecuali bagi Ketua Komite Wilayah Liga Mahasiswa Nasional (LMN) Jateng Kak Muchamad Sholechan.
Baginya, baik acara inti maupun pembukaan Rakorwil DPW NasDem Jateng sama-sama sarat akan makna. Dibanding menyoroti kemeriahannya, Kak Solechan mengungkapkan bahwa lagu Gugur Gunung yang dinyanyikan di akhir acara pembukaan memiliki makna yang sangat mendalam.
“Holopis kuntul baris adalah ujaran lama yang kurang lebih bermakna semangat kebersamaan dan gotong royong,” katanya, Jumat (3/12).
Untuk itu, Wakil Ketua DPW Partai NasDem Jateng Bidang Hubungan Sayap dan Badan ini mengajak kader NasDem Jateng untuk mengimplementasikan manifesto Politik Partai NasDem. “Saya menyeru kepada kader NasDem untuk bergotong royong sesuai dengan kutipan pidato Presiden Pertama RI Soekarno ‘Holopis kuntul baris’,” ia menekankan.
Lagu Holopis Kuntul Baris ini memiliki makna yang sangat mendalam. Kuntul adalah jenis burung yang suka bergerombol. Pada tahun 60-an, Presiden Soekarno mengucapkan kata holopis kuntul baris untuk membakar semangat, membangun kebersamaan.
“Mari kita lakukan secara berama-sama mewujudkan manifesto NasDem secara masif. Mari ber-Holopis kuntul baris untuk hal itu,” kata Kak Solechan menegaskan.
Menurutnya, di dalam manifesto Partai NasDem termaktub banyak nilai-nilai perjuangan bernegara. Setiap kalimat di dalam manifesto harus diresapi bersama karena banyak nilai positif yang dapat diimplementasikan ke dalam sikap berpolitik.
Partai NasDem memiiliki manifesto politik yang mengandung nilai perjuangan esensial. Kak Sholechan menilai manifesto Partai NasDem belum sepenuhnya diterapkan dalam kehidupan berpartai Kader. Sehingga banyak kader yang kehilangan arah perjuangan.
“Ojo keder kader NasDem sebagai representasi warga bangsa Indonesia harus terus Istiqomah mewujudnyatakan cita-cita Partai NasDem untuk menciptakan kesejehteraan Indonesia,” katanya menutup perbincangan.
Dalam rakorwil, para peserta dibekali dengan berbagai hal untuk penguatan struktur partai. Ini juga merupakan wujud konsolidasi partai demi menghadapi Pemilu 2024 mendatang.