JATENG.NASDEM.ID – Anggota Komisi Kajian Ketatanegaraan MPR RI Kak Dedi Ramanta menyoroti perkembangan teknologi yang digunakan di dunia pendidikan akhir-akhir ini. Pemanfaatan internet dalam menunjang pembelajaran di masa pandemi sudah semestinya digunakan secara bijak.
“Kita sekarang ada di sebuah dunia di mana pendidikan kita luas sekali karena kita hidup di dunia internet. Teknologi sebagai produk kebudayaan, semestinya digunakan untuk memajukan kehidupan dan memberi dampak positif,” kata Kak Dedi dalam acara webinar Program Literasi Digital oleh Kementerian Kominfo melalui SiberKreasi dengan SahabatGuru, Rabu (24/11).
Keberadaan internet membuat pembelajaran menjadi lebih luas dan memiliki banyak konten untuk dibagikan. Namun, Kak Dedi mengingatkan kepada para guru asal Kabupaten Wonogiri yang menjadi peserta webinar tersebut untuk mmemiliki kemampuan literasi digital yang baik untuk memilih informasi yang perlu dibagikan kepada para murid.
Selain memperhatikan aspek teknis dalam menggunakan teknologi, guru juga harus memperhatikan soal etika dan sosial para siswa. Hal ini menjadi penting dalam pendidikan agar aspek afektif bisa merasuk dan diilhami setiap peserta didik.
UNESCO merumuskan tugas pendidikan holistik yang membantu murid untuk belajar tahu, belajar melakukan, belajar hidup, dan belajar bersama. “Untuk itu Ki Hajar Dewantoro mempunyai kata kunci niteni, nirokke, nambahi, dalam pola belajar,” ujar Ketua DPD NasDem Kabupaten Wonogiri ini.
Ia menekankan bahwa jangan sampai pendidikan pada hari ini hanya selesai pada niteni dan nirokke atau berarti memahami dan mmeniru saja, belum pada taraf membangun ilmu.
Kak Dedi yakin, problem pendidikan adalah problem universal, sehingga harapan pada dunia pendidikan adalah harapan-harpan universal yang harus dicari solusinya, untuk itu ia menekankan agar para guru melihat situasi pandemi ini sebagai sebuah harapan untuk mencapai kualitas pendidikan yang lebih baik.
“Perlu kita mulai bahwa hal ini bukan masalah namun sebuah harapan. Dengan harapan kita berani untuk membuat inovasi. Guru harus bisa berinovasi berimproviasi untuk menemukan model pendidikan yang tepat,” ia menekankan.