JATENG.NASDEM.ID – Ketua DPW Gerakan Massa Buruh (Gemuruh) NasDem Jawa Tengah Kak Bambang Sutarto bergabung ke Partai NasDem sejak awal
Pria yang berprofesi advokat ini mengaku awalnya tak tertarik dengan politik karena imej negatif di masyarakat. Namun, melihat profil Ketua Umum Kak Surya Paloh dengan gerakan restorasi, membuat Kak Bambang menjadi mantap untuk nyemplung politik.
“Pertama masuk ke Bahu sebagai wakil ketua. Lalu ada Gemuruh, saya lalu ditarik ke Gemuruh tahun 2013 hingga saat ini,” kata lelaki kelahiran Kota Gudeg ini, Minggu (14/11).
Kak Bambang menilai bahwa Partai NasDem, dilihat visi misinya berbeda dengan partai lama. Partai NasDem ingim membawa perubahan yang lebih baik pada bangsa Indonesia. “Di NasDem ada semangat pembaruan, Pak Surya selalu memberikan semangat agar generasi ke generasi membuat perubahan yang lebih baik,” katanya menekankan.
Ia yakin, meski masih tergolong baru, tetapi NasDem memiliki misi perubahan positif. Berbeda dengan partai lainnya, NasDem merupakan partai modern yang membawa perubahan baik dari sisi sosial, ekonomi, budaya, hingga teknologi.
Kak Bambang pernah mencalonkan diri sebagai caleg DPRD Kabupaten Karanganyar pada 2014 tetapi belum lolos. Bagi lelaki 54 tahun, gagal masuk dewan tidak lantas membuatnya hengkang dari partai. Ia justru makin semangat membesarkan Gemuruh.
“Kalau buruh berpolitik dan menjadi dewan, tentunya bisa membawa aspirasi buruh untuk kesejahteraan buruh. Jika ada kemauan dan kemampuan masuklah ke legislatif,” katanya menyemangati para buruh.
Gemuruh, menurutnya adalah sarana para buruh untuk berjuang dan membuat kebijakan yang memperjuangkan nasib para buruh lewat jalur kepartaian. “Gemuruh adalah sayap berbasis massa, tak kalah penting dengan partai. Kami buruh di Semarang ada anggota 30 ribu. Jika ini dirawat, suara buruh masuk ke kita. Itulah kenapa Gemuruh sangat berpotensi, karena berbasiskan massa dibanding sayap partai yang lain,” kata ayah dua anak ini.
Selain memimpin Gemuruh di Jawa Tengah, Kak Bambang juga diketahui aktif di FSPIP (Federasi Serikat Pekerja Indonesia Perjuangan). Ia mendapat amanat sebagai wakil ketua bidang pendidikn dan pelatihan. Ia berharap sebagai sayap partai, Gemuruh bisa berkontribusi membesarkan partai dan mendapat perhatian khusus oleh partai.
“Sesuai dengan perjuangan dan motto. Buruh juga bisa bepolitik. Buruh bukan hanya berdemo, tapi bisa berpolitik. Kebijakan dibuat dari politik. Di sana lah kebijakan diturunkan,” ia menekankan.
Dalam hal politik, Kak Bambang lebih suka memberikan contoh dan pengertian pada lingkungan terkecil berupa keluarga. Magister Pendidikan UNNES ini selalu menekankan bahwa politik bukan hal yang tabu tetapi harus dipelajari dan dimengerti.
“Jika menutup diri dan apatis, maka tak akan ada perkembangan dan tak ada jalan untuk menyikapi keadaan. Hak-haknya tidak tersampaikan,” ia menegaskan.