JATENG.NASDEM.ID – Kordapil 12 NasDem Jateng Kak Sigit Fajar mulai melakukan pendataan warga di wilayah Slawi Kulon yang belum menjalani Vaksinasi Covid-19. Pendataan itu merupakan tindak lanjut dari silaturahmi Kak Sigit yang kebetulan juga menjabat Ketua RW 4 dengan Kapolsek Slawi, Selasa lalu.
“Kita berupaya mengajukan kegiatan vaksinasi di Desa Slawi Kulon dan sekitarnya karena banyak masyarakat yang masih enggan untuk melakukan vaksinasi,” kata Kak Sigit, Kamis (5/8).
Menurut Kak Sigit, Polres Tegal melalui Polsek Slawi sangat rutin membantu program pemerintah mengadakan vaksinisasi. Dalam pertemuan dengan Kapolsek Slawi AKP Suratman didampingi Iptu Bagus Oka dari Intelkam Polres Tegal dibicarakan mengenai program vaksinasi. Bahkan, pembicaraan juga terkait dengan jabatan Kak Sigit di Partai NasDem. Saat itu, Kak Fajar dengan bercanda mengatakan posisi di partai adalah gelandang serang, sehingga menjadi pecah tawa dalam silaturahmi yang penuh suasana kekeluargaan itu.
Kapolsek Slawi sangat mengapresiasi kehadiran Kakak Fajar baik selaku Kordapil Jateng 12 maupun sebagai Ketua RW di Desa Slawi Kulon. Saat itu Kak Fajar diminta bersama tim untuk segera menginformasikan dan mendata warga masyarakat di wilayah Kecamatan Slawi yang belum melakukan vaksinasi. Disebutkan program vaksin yang dilakukan pemerintah tanpa didukung oleh tokoh masyarakat maka target vaksinisasi sulit terpenuhi.
“Mengingat masih banyak dijumpai warga masyarakat yang tidak mendapatkan informasi mengenai vaksin di era pandemi Covid-19 ini disamping itu banyak juga masyarakat yang termakan berita hoaks,isu negatif mengenai vaksin,” kata Kapolsek Suratman.
Kak Fajar pun sepakat dan bersama tim akan memberikan edukasi ke masyarakat dengan melakukan kunjungan ke kepala desa, tidak hanya di wilayah Kecamatan Slawi saja tetapi juga kepada kepala desa yang ditemui untuk berkoordinasi dengan Kadinkes Kabupaten Tegal. Diharapkan para kepala desa lebih berperan aktif menggelorakan vaksinisasi bagi warga, termasuk mengoptimalkan dana desa yang dikelola oleh pemerintah desa.
Kak Fajar masih menyayangkan rendahnya tingkat vaksinisasi di daerah dikarenakan pemerintah daerah atau pemerintah masih kurang dalam sosialisasi pentingnya manfaat vaksin. “Fakta di lapangan tidak ada penyampaian manfaat dan pentingnya vaksin yang disampaikan kepala desa sampai ketua RT, mereka pasif hanya mengikuti arahan pemerintah di atasnya,” katanya.
Ia mencontohkan kepala desa hanya menginformasikan jadwal dan tempat vaksin tetapi tidak memberi edukasi kepada masyarakat sehingga terkesan masa bodoh. Bahkan berkembang adanya hoaks bahwa vaksin mengandung zat haram. Kemudian muncul informasi jika tidak vaksin maka tidak bisa mengurus surat-surat dokumen, seperti perpanjangan SIM, STNK.
Munculnya kesimpangsiuran informasi bisa mengurangi simpati masyarakat kepada pemerintah. Menurut Kak Fajar, Partai NasDem bisa mengambil peran edukasi kepada masyarakat sehingga target vaksin bisa tercapai. Dengan demikian, masyarakat bersedia berbondong-bondong vaksinasi tanpa embel-embel seperti akan mendapat bantaun sembako dan lainnya. (NJ27)