RILIS.ID, Jakarta— Ketua Fraksi Partai NasDem DPRD DKI Jakarta Bestari Barus menilai, program unggulan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tentang rumah Down Payment (DP) Rp0 yang telah diresmikannya di Pondok Kelapa, Jakarta Timur, kemarin, terlalu terburu-buru.
Menurutnya, program tersebut belum ada kajian komprehensif dan mendalam tentang segmen mana yang akan menempatinya.
“Saya rasa agak terburu-buru. Kan butuh kajian komperhensif akan kebutuhannya sampai pemenuhan pengadaan Rusunami (Rumah Susun Miliki) tersebut. Segmennya terasa bukan untuk MBR (masyarakat berpenghasilan rendah) tapi menengah. Sementara yan di Rusunawa saja masih banyak masalah,” kata Bestari via pesan singkat kepada rilis.id, di Jakarta, Jumat (19/1) kemarin.
Dia mengatakan, warga Jakarta yang berpenghasilan rendah atau sesuai Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI, diperkirakan akan sulit membayar cicilan rumah.
“Angsuran 2,4 juta perbulan bukanlah hal yang murah bagi MBR yang pendapatannya 3,5 juta. Pasti akan bermasalah dibelakang hari. Rusun pemerintah seharusnya lebih berpihak pada yang benar-benar MBR dulu,” tuntasnya.
Diberitakan sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking pada rumah DP Rp0 di kawasan Pondok Kelapa, Jakarta Timur.
Hunian tersebut dibangun di lahan seluas 1,4 hektare milik Pemprov DKI Jakarta. PD Pembangunan Sarana Jaya akan membangun satu tower dengan total 703 unit, terdiri 20 lantai dengan rincian 513 unit tipe 36, 190 unit tipe 21. Pengerjaannya ditargetkan selesai dalam 1,5 tahun.
SUMBER: http://www.rilis.id/nasdem-sebut-pemrov-dki-terburu-buru-bangun-rusunami-di-pondok-kelapa.html