JAKARTA, (4 Januari): Seorang putra Bali yang tinggal di kawasan Tolai, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Agus Budi Wirawan ST MSi, 35, ikut bertarung dalam Pilkada 2018 di tanah rantau. Agus Budi Wirawan yang kini mahasiswa S3 Unhi Denpasar maju sebagai Calon Wakil Bupati (Cawagub) dalam Pilkada Parigi Moutong 2018. Korda NasDem Kabupaten Parigi Moutong ini mengandalkan dukungan penduduk Parigi Moutong yang 25 persennya merupakan transmigrans asal Bali.
Dalam Pilkada Parigi Moutong 2018, Agus Budi Wirawan menggunakan Partai NasDem untuk maju sebagai tandem bagi Erwin Purase, yang menempati posisi Calon Bupati (Cabup). Pasangan Erwin Purase-Agus Budi diusung Golkar-NasDem-PPP.
Agus Budi menjelaskan, dirinya maju tarung ke Pilkada Parigi Moutong 2018 karena penugasan partainya, NasDem. Saat ini, Agus Budi menjabat sebagai Wakil Sekretaris Bappilu DPW NasDem Parigi Moutong.
“Saya maju sebagai Calon Wakil Bupati Parigi Moutong, karena diminta oleh partai. Saya ditugasi menjadi tandem Erwin Purase,” ujar Agus Budi di Jakarta, Rabu (3/1).
Putra Bali kelahiran 10 Februari 1982 asal Banjar Samu, Desa Singapadu Kaler, Kecamatan Sukawati, Gianyar ini optimistis bisa meraih kemenangan dalam Pilkada Parigi Moutong, 27 Juni 2018 mendatang. Keyakinan itu muncul karena Agus Budi berpasangan dengan Erwin Pause, yang notabene merupakan putra daerah setempat.
Lebih lanjut Agus juga menuturkan, modal lain kemenangannya adalah dirinya sendiri yang memiliki basis dukungan dari krama Bali yang merantau sebagai transmigran di Parigi Moutong. Menurut Agus Budi, jumlah warga asal Bali mencapai 100.000 orang atau sekitar 25 persen dari total 400.000 penduduk Parigi Moutong.
Agus Budi mengaku termotivasi maju ke Pilkada Parigi Moutong 2018, karena ingin memperjuangkan hak-hak krama Bali perantauan di sana agar mendapat perhatian lebih banyak lagi.
“Di sini umat kita (krama Bali, Red) banyak, tapi belum punya saluran tepat untuk menyampaikan berbagai permasalahan. Guna menjembataninya, mau tidak mau harus melalui parpol. Makanya, saya masuk ke Partai NasDem. Lewat parpol setidaknya bisa membantu membangun krematorium dan menyalurkan beasiswa,” jelas Agus Budi.
Agus Budi menyebutkan, selama ini sudah ada krama Bali perantauan yang menjadi anggota DPRD Parigi Moutong. Namun, itu belumlah cukup. Akan lebih bagus lagi jika ada putra Bali yang menduduki jabatan eksekutif, sehingga bisa kolaborasi memperjuangkan aspirasi.
Ketua Komisi Saksi DPP NasDem, I Gusti Putu Artha, merasa Agus Budi akan terpilih menjadi Wakil Bupati Parigi Moutong melalui Pilkada 2018. Ditambahkan Putu Artha, transmigran asal Bali di daerah ini sangat banyak.
“Dari total 400.000 penduduk Parigi Moutong, sebanyak 100.000-an di antaranya asal Bali. Ini mencapai 25 persen. Jadi, peluang menang ada,” tegas IGP Artha kepada NusaBali secara terpisah, Rabu kemarin.
Lebih jauh Putu Artha juga mengatakan, rekomendasi dari DPP NasDem untuk Agus Budi sudah turun ke DPW NasDem Sulteng. Rekomendasi akan diserahkan di Palu, Sulawesi Tengah, 6 Januari 2018 besok, bersamaan dengan kandidat untuk Pilkada 2018 lainnya.
“Di Sulteng ada tiga kabupaten menggelar Pilkada. Selain Parigi Moutong, juga ada Pilkada Morowali 2018 dan Pilkada Donggala 2018,” katanya.
Agus Budi berkiprah di politik sebagai kader NasDem sejak 2 tahun lalu. Laki-laki berusia 35 tahun yang kesehariannya bekerja sebagai dosen STAH Darma Sentana, Sulawesi Tengah ini mengawali karier politiknya dengan menjadi staf ahli anggota DPR RI Dapil Sulteng, Ahmad M Ali, yang sekarang menjadi Bendahara Umum DPP NasDem. “Saya staf ahli beliau (Ahymad Ali, Red) di Sulteng periode 2015-2017,” cerita Agus Budi.
Selama menjadi staf ahli, Agus Budi kerap ditarik sebagai tim sukses calon kepala daerah dari NasDem di berbagai Pilkada. Sering menjadi tim sukses, membuat ayah dua anak dari pernikahannya dengan Ni Made Mega Melyawati ini mendapat kepercayaan maju tarung sebagai Cawabup Parigi Moutong.
Jika terpilih sebagai Wakil Bupati Parigi Moutong nanti, Agus Budi akan mempertimbangkan posisinya sebagai dosen tetap di STAH Darma Sentana yang telah dijalani sejak 2009. Sebenarnya, tak masalah dosen berkecimpung di politik, karena Agus Budi bukan PNS. (*)
SUMBER: https://www.partainasdem.id/read/3885/2018/01/04/kader-nasdem-berdarah-bali-bertarung-di-sulteng