JAKARTA, (11 November): Partai NasDem tak ingin perolehan suara partai berupa kursi di DPRD dijadikan pertimbangan utama untuk menentukan calon di pemilihan kepala daerah. Termasuk, dalam hal menentukan pendamping Ridwan Kamil di pemilihan gubernur Jawa Barat pada 2018.
“Apakah itu relevan dengan elektabilitas?” kata Sekjen Partai NasDem Johnny G. Plate kepada Metrotvnews.com, Jumat, (10/11).
Johnny mencontohkan Partai Golkar yang merupakan peraih kursi terbanyak dalam kumpulan partai yang telah menyatakan mendukung Ridwan Kamil. Partai Golkar memiliki 17 kursi DPRD Jabar dan langung menetapkan kadernya, Daniel Mutaqien, sebagai pendamping Ridwan Kamil.
“Yang banyak itu kan suaranya Golkar, bukan suara cawagub. Kalau suara cawagubnya banyak dan elektabilitasnya tinggi, ya bagus. Tapi kalau tidak, kita harus cari supaya bisa menang,” ucap Johnny.
Johnny juga menambahkan modal kawasan Pantura yang dimiliki Daniel tak bisa dijadikan patokan utama. Kendati orang tua Daniel (Mantan Bupati Indramayu Irianto MS Syafiuddin atau Yance) berpengaruh di kawasan Pantura.
“Jabar kan bukan hanya Pantura. Jabar kan keseluruhan. Jadi, tidak bisa karena bupati di Pantura, terus terpilih, kan enggak begitu,” ucap dia.
Johnny mengimbau agar semua partai koalisi untuk membahas bersama-sama pendamping Ridwan. Bagi Johnny, cawagub juga harus sosok yang mumpuni untuk semua hal.
“Ini kan baru bakal calon. Dari Golkar itu bakal calon. Dari PKB itu bakal calon. Dari NasDem kalau ada yang dilirik Ridwan Kamil, itu bakal calon. Nanti kita akan bicarakan. Segera. Dengan syarat mempunyai kompetensi yang memadai, pengalaman yang memadai, dan efek elektoralnya yang harus kuat,” kata dia.(*)
SUMBER: https://partainasdem.id/read/3466/2017/11/11/banyak-kursi-di-dprd-tak-jamin-leluasa-tentukan-cawagub
