Jakarta– Akademi Bela Negara (ABN) NasDem gelar Kuliah Umum dari Menteri Luar Negeri RI Kabinet Gotong Royong Ibu Retno L.P. Marsudi yang diikuti seluruh civitas akademika ABN. Juga Hadir di dampingi oleh Ibu Rerie Lestari Moerdijat dan Bapak Saur Hutabarat. Kuliah umum kali ini dengan tema “Kebijakan Geopolitik Internasional Indonesia”. (23 Oktober 2017)
Beberapa ini paparan penting yang di sampaikan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi didepan Mahasiswa ABN NasDem :
- Politik luar negeri Indonesia pada dasarnya berprinsip bebas dan aktif. Sebagaimana diamanahkan konstitusi, kebijakan luar negeri ditujukan sepenuh-penuhnya bagi kemaslahatan rakyat, bangsa dan negara, dengan tidak memihak ke arah blok tertentu. Indonesia juga tidak hendak membangun blok sendiri. Bebas dan aktif berarti Indonesia bisa bekerjasama dan saling membantu dengan negara manapun juga secara bebas dan berdaulat.
- Konsep bela negara merupakan aspek penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam konteks hubungan antar negara, pendidikan bela negara merupakan salah satu cara untuk memastikan prinsip-prinsip yang tidak memihak dan kedaulatan bangsa bisa dipertahankan dan dirawat.
- Politik luar negeri Indonesia dirumuskan dalam bingkai kebijakan Nasional yang bertumpu pada kepentingan nasional dan kontribusi yang sebar-besarnya secara Internasional. Saat ini, paling kurang terdapat 4 (empat) prioritas utama politik luar negeri, yang mencakup berbagai upaya menjaga lautan NKRI; perlindungan WNI dan badan hukum Indonesia yang ada di luar negeri; diplomasi Indonesia; dan pentingnya kontribusi Indonesia terhadap dunia Internasional.
- Dalam pemerintahan Jokowi-JK, kebijakan politik luar negeri Indonesia dibingkai dalam fokus:
- Mengedepankan entitas sebagai negara kepulauan dalam pelaksanaan diplomasi dan membangun kerjasama Internasional.
- Meningkatkan peran global melalui diplomasi middle power yang menempatkan Indonesia sebagai kekuatan regional dan kekuatan global secara selektif dengan memberikan prioritas kepada permasalahan yang secara langsung berkaitan dengan kepentingan bangsa dan negara Indonesia.
- Memperluas keterlibatan regional Indonesia di Indo-Pasifik.
- Merumuskan dan melaksanakan politik luar negeri yang melibatkan peran, aspirasi dan keterlibatan masyarakat.
- Saat ini tengah terjadi apa yang bisa disebut sebagai kecenderungan “deglobalisasi”, yakni menguatnya bentuk-bentuk nasionalisme sempit. Di satu sisi ini menjadi tantangan bagi Indonesia sebagai negara demokrasi dengan realitas kebhinekaan dimana penduduk Muslim merupakan yang terbesar. Di sisi lain, praktik demokrasi Indonesia yang telah mampu mempertahankan dan merawat kebhinekaan merupakan pencapaian yang fenomenal dalam skala Internasional, dimana itu menjadi semacam penawar bagi kecenderungan deglobalisasi tersebut. Dunia mengapresiasi Indonesia terkait kemajemukan dan toleransi, sehingga itu merupakan aset yang mesti dirawat dan dikembangkan.
- Indonesia saat ini merupakan penyumbang terbesar tentara perdamaian dunia. Dengan prinsip hubungan luar negeri yang bebas dan aktif, sumbangan ini bisa dipahami karena dimungkinkan oleh netralitas dan keterterimaan tentara Indonesia di negara-negara yang dilanda konflik.
Foto-Foto Kegiatan Menlu RI Retno Marsudi saat Memberikan Kuliah Umum di Kampus ABN NasDem.
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |