JATENG.NASDEM.ID – Membincang soal nelayan dan masyarakat pesisir, perempuan sering kali luput dari pembahasan. Padahal para perempuan nelayan memegang peran yang besar dalam sebuah keluarga.
Para perempuan nelayan ini juga menjadi bagian terpenting dari keluarga dan masyarakat serta memiliki tanggung jawab besar untuk mengurus keluarga serta menjaga hubungan sosial yang baik.
Dalam Rembuk Nelayan Jawa Tengah yang digelar beberapa waktu lalu, para perempuan pesisir di Jateng mengalami berbagai tantangan di antaranya adalah tingginya angka kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), sanitasi yang tidak memadai, akses pendidikan yang terbatas, permodalan yang sulit, hingga tempat pengolahan ikan (TPI) yang tidak memadai.
Humas Kesatuan Perempuan Pesisir Indonesia (KPPI) Kabupaten Kendal, Siti Saida menegaskan bahwa problem yang dialami oleh perempuan nelayan di Kendal di antaranya masalah ekonomi, akses pendidikan, serta kesehatan.
“Kami para perempuan pesisir sangat rentan dalam segi ekonomi, ekonomi tidak hanya ditanggung suami namun juga istri. Istri ini dominan karena kami dituntut menjadi istri yang baik namun juga dituntut untuk bisa bermanfaat di lingkungan sekitar,” terang Saida saat audiensi dengan Ketua Bidang Maritim dan Perikanan DPW NasDem Jateng, Rabu (30/11).
Hal tersebut juga diperkuat oleh pengurus Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Kabupaten Kendal Saroni. Menurutnya, pihaknya perlu terus diberikan pendampingan agar berbagai program pemberdayaan nelayan dapat terealisasi.
Menanggapi hal ini, Ketuda Bidang Maritim dan Perikanan DPW NasDem Jateng S. Ari Nugroho menegaskan bahwa ia berupaya untuk terus memberikan pendampingan, terutama dalam bidang kesehatan dan permodalan.
Dalam kesempatan tersebut pihaknya juga membantu agar para nelayan di pesisir Kendal ini dapat dengan mudah mengakses BPJS serta pembuatan rekening organisasi demi mempermudah permodalan.
“Potensi di nelayan dan pembudidaya di kendal sangat luar biasa, kami mencatat ada 8.500 pelaku usaha perikanan di Kendal yang sudah tergabung dan terkoordinir oleh organisasi. Ini sangat menopang ekonomi di Kendal,” terang Ari.
Untuk itu dukungan dan pendampingan dari Partai nasDem serta organisasi nelayan sangat dibutuhkan demi mewujudkan kesejahteraan para nelayan.
“Dengan pendampingan dan memberikan ruang link di mana ada pengetahuan mereka bisa memperolah pengetahuan manajemen keuangan dan pengetahuan kita akan terus mensupport terhadap segala sesuatu teman-teman yang ada di kendal,” pungkasnya.
