18Tube.tv is a free hosting service for porn videos. You can create your verified user account to upload porn videos to our website in several different formats. 18tube Every porn video you upload will be processed in up to 5 working days. You can also use our embed code to share our porn videos on other websites. On 18Tube.tv you’ll also find exclusive porn productions shot by ourselves. Surf around each of our categorized sex sections and choose your favorite one: amateur porn videos, anal, big ass, blonde, brunette, etc. You will also find gay and transsexual porn videos in their corresponding sections on our website. Watching porn videos is completely free!

Raja tanpa Permaisuri

Ditulis oleh Ono Sarwono (Kader NasDem)

TEPAT pada waktu yang telah ditetapkan, Prabu Lokawarna turun takhta dan menobatkan putra mahkota Wisrawana sebagai raja baru Lokapala dalam upacara yang megah. Pria muda perkasa itu naik takhta bergelar Prabu Danaraja.

Lokawarna menyerahkan kekuasaan kepada putranya karena dianggap sudah memenuhi syarat untuk melanjutkan kepemimpinan negara. Selain sudah dewasa, Wisrawarna juga menguasai ilmu pemerintahan dan jayakawijayan (kesaktian).

Setelah lengser, Lokawarna berketetapan hati menjadi resi (petapa) dengan peparat (berjuluk) Wisrawa di Pertapaan Girijembangan di dusun terpencil. Istrinya, Lokawati, memilih tinggal di istana mendampingi putranya.

Danaraja diperkirakan bakal menjadi raja besar. Selain mewarisi negara yang kuat dan mapan serta adil dan makmur, ia memiliki paranpara hebat yang tidak lain ayahnya sendiri. Ia pun didampingi patih yang sakti mandraguna, Ditya Gohmuka.

Tapi, kisah hidup Danaraja sungguh dramatis. Bukan karena orang lain sebagai sumber masalahnya melainkan keluarga sendiri. Beruntung akhirnya dewa mengangkat derajatnya setingkat para penghuni kahyangan.

Gelar sayembara

Pada awalnya, ketika naik takhta sebenarnya masih ada satu syarat yang tertinggal, yaitu belum ada permaisuri. Namun, hal itu tidak dijadikan ganjalan karena dalam sejarahnya banyak pemimpin yang baru menemukan pendamping setelah berkuasa.

Memang tidak mudah mencari permaisuri. Modalnya tidak hanya tresna (cinta) tetapi juga banyak pertimbangan lain mengingat wanita itu yang akan melahirkan generasi pemimpin berikutnya. Jadi, fungsinya bukan hanya sebagai ibu negara.

Setelah bermunajat, Danaraja menjatuhkan pilihan kepada Sukesi, sekar kedhaton (putri raja) Alengka. Dari mata batinnya, perempuan jelita itu bakal melahirkan raja agung. Di sisi lain, bakal terjalin persaudaraan yang lebih kuat antara Lokapala dan Alengka sehingga menjanjikan kesejahteraan rakyat kedua negara.

Ibunya, Lokawati, pun setuju pilihan putranya. Danaraja lalu sowan ke Girijembangan meminta nasihat ayahnya. Resi Wisrawa juga mendukung, apalagi Sukesi putri Raja Alengka Prabu Sumali, rekan seperguruannya. Jalan meminang terbuka lebar.

Persoalannya, Sukesi menggelar sayembara, siapa saja (pria) yang mampu medhar (mengajarkan) ilmu sastrajendra hayuningrat pangruwating diyu (ilmu keselamatan untuk memperindah semesta dan meluruhkan sifat angkara murka) akan menjadi suaminya.

Danaraja matur (bicara) kepada bapaknya bahwa dirinya tidak menguasai ilmu yang dimaksud. Wisrawa membesarkan hati putranya untuk tidak usah khawatir. Dirinya sebagai orangtua wajib melamarkan dan akan berbicara langsung dengan Sumali.

Pada suatu hari, Wisrawa berangkat ke Alengka memenuhi janji dan tanggung jawabnya. Namun, sebelum masuk ke istana Alengka, langkahnya dihentikan Jambumangli di alun-alun. Keponakan Sumali itu ternyata juga pasang giri patembaya (bersayembara).

Jambumangli mempersilakan siapa saja melamar dan memboyong Sukesi setelah melangkahi bangkainya. Berulang kali Wisrawa mengingatkan agar sayembaranya dibatalkan. Tapi, karena keras kepala menolak, terpaksa Jambumangli dihabisi.

Wisrawa-Sukesi

Sumali menyambut gembira kedatangan Wisrawa. Pun dengan senang hati bila terlaksana berbesanan. Namun, masalahnya Sukesi punya sayembara dan sikapnya tidak bisa diubah. Wisrawa bersedia memenuhi harapan calon menantunya itu.

Menurut Wisrawa, sastrajendra hayuningrat pangruwating diyu ialah ilmu wingit yang tidak boleh sembarangan diwedhar. Maka, hanya Sukesi saja yang boleh menyimak. Tempatnya pun harus berada dalam ruangan khusus dan sepi.

Adik Sukesi, Prahasta, penasaran dengan semua yang diucapkan Wisrawa. Maka, diam-diam ia mengintip dari celah kamar. Di luar dugaan, Prahasta terkena karma sehingga yang semula berwajah tampan seketika berubah menjadi raksasa.

Singkat cerita, ritual ‘kuliah’ rampung. Sukesi puas dan kagum dengan kewasisan (kepintaran) lelaki setengah baya itu menyampaikan ilmu. Bukan itu saja, wanita yang sedang mekar-mekarnya itu pun terpesona dengan aura kelakian Wisrawa.

Rasa bahagia yang merambah sekujur tubuhnya kian menguatkan sumpah yang terucap semula. Hanya yang bisa medhar ilmu yang diminta yang akan menjadi suaminya. Tapi, Wisrawa menegaskan dirinya hanya ingin menikahkan anaknya.

Sukesi tidak ingin sumpahnya menguap. Saat itu pula, karena hanya berdua dalam kamar, Sukesi tidak sungkan terus merayu. Wisrawa yang semula sudah semeleh, meninggalkan nikmatnya dunia, akhirnya ambrol mentalnya. Terjadilah hubungan layaknya suami-istri.

Sumali tidak bisa berbuat apa-apa kecuali harus menikahkan putrinya dengan kadang sinarawedi (teman akrab)-nya itu. Danaraja yang mendengar berita ini marah besar dan kemudian dengan segenap bala tentaranya menyerang Alengka.

Tujuannya ingin menghakimi ayahnya. Wisrawa menemui anaknya dan mengaku salah serta rela dibunuh guna menebus dosanya. Mendengar kepasrahan bapaknya, Danaraja yang semula murka kemudian lunglai dan menangis tersedu-sedu.

Menjadi dewa

Bathara Narada tiba-tiba mangejawantah dan menenangkan suasana. Paranpara Kahyangan itu menjelaskan bahwa semua yang terjadi ialah kodrat yang tidak bisa diwiradati (diubah). Dengan demikian, tidak ada yang perlu ditangisi dan diratapi.

Danaraja gontai kembali ke Lokapala. Dalam pangkuan ibunda, ia menumpahkan segala kegundahan hatinya. Lokawati pun bisa merasakan betapa hancurnya hati putranya. Tapi, ia kuatkan buah hatinya itu agar teguh melakoni cobaan.

Bagi Danaraja, Sukesi satu-satunya wanita di dunia yang ada dalam hatinya. Tapi, karena telah menjadi milik bapaknya, ia memilih tidak menikah hingga akhir hayat. Tragisnya, ia mati di tangan Dasamuka, putra Wisrawa dengan Sukesi.

Dewa maut, Bathara Yamadipati, membawa sukma Danaraja ke Kahyangan atas perintah Bathara Narada. Danaraja kemudian diangkat derajatnya menjadi dewa dan diberi nama Bathara Daniswara, yang bertugas mengelola kekayaan. ***

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top