JANTENG.NASDEM.ID – Banjir yang menerjang 11 kecamatan di Kabupaten Demak merendam ribuan rumah warga. Akibatnnya lebih dari 93 ribu jiwa terdampak dan lebih dari 22 ribu masyarakat harus mengungsi.
Banjir yang terjadi sejak Minggu (17/3) ini langsung direspon oleh Badan Rescue NasDem Jateng (BRN Jateng). Menurut Bendahara BRN Jateng, Ignasius Ponco Adi mengungkapkan bahwa kebutuhan untuk evakuasi per hari ini sudah menurun.
“Saat ini kebutuhan evakuasi sudah menurun karena masyarakat hanya mau dievakuasi ke Kabupaten Kudus. Sementara jumlah pengungsi di Kudus sudah overload karena Kudus juga banjir, serta akses ke sana yang sulit karena arus yang deras,” terang Ignasius Ponco Adi yang akrab disapa Jarwo ini.
Saat ini puhaknya bergerak bersama beberapa relawan dari Palang Merah Indonesia (PMI), Muhammadiyah Disaster management Center (MDMC), pemadam Kebakaran Kabupaten Semarang, serta relawan-relawan lain untuk mendirikan dapur umum. Ia mengungkapkan para relawan yang bergerak secara swadaya ini sepakat untuk mendirikan dapur umum dan fokus pada pemberian bantuan makanan bagi masyarakat terdampak.
“Kami bersepakat kita stay di sini untuk membikin dapur umum untuk melayani kehidupan mereka yaitu makan. Kami juga disupport masyarakat seperti halnya sayuran ini yang berasal dari warga Kopeng, Kabupaten Semarang,” tambahnya.
Ia mengungkapkan bahwa saat ini bantuan dari pemerintah belum bisa dirasakan dengan maksimal oleh masyarakat. Sehingga ia bersama para relawan bergerak sendiri secara swadaya sambil menggalang bantuan dari berbagai pihak.
“Kita pure relawan gabungan dari boyolali, semarang, damkar kab semarang. Dari BRN Jateng kami bernagkat bertiga, saya bersama Kakak Darto, dan kakak Eko Kethut. Ada juga dari teman-teman relawan lain yang siap membantu untuk memasak di dapur umum dan me” ungkap Jarwo.
Menurutnya saat ini masyarakat sangat membutuhkan bantuan berupa makanan, susu, pampers, air mineral dan lainnya untuk bertahan di pengungsian ataupun di rumah. Untuk itu ia berharap masyarakat turut berdonasi pada korban banjir.
“Kami juga berharap pada Pemerintah Kabupaten Demak, BPBD, dan Dinas Sosial untuk segera bergerak dan melakukan penaggulangan,” pungkasnya.
Saat ini kondisi air di beberapa desa berbeda-beda. Seperti Desa Cangkring mulai surut, namun begitu akan beberapa desa seperti Desa Boyolali dan Karanganyar air masih tinggi.