18Tube.tv is a free hosting service for porn videos. You can create your verified user account to upload porn videos to our website in several different formats. 18tube Every porn video you upload will be processed in up to 5 working days. You can also use our embed code to share our porn videos on other websites. On 18Tube.tv you’ll also find exclusive porn productions shot by ourselves. Surf around each of our categorized sex sections and choose your favorite one: amateur porn videos, anal, big ass, blonde, brunette, etc. You will also find gay and transsexual porn videos in their corresponding sections on our website. Watching porn videos is completely free!

Berpuasa di Indrakila

Ono Sarwono (Kader NasDem)

SATU episode perjalanan hidup Arjuna yang monumental ialah ketika berpuasa di Gua Mintaraga di kaki Gunung Indrakila. Panengah Pandawa ini menjalani laku tapabrata tersebut sebagai cara menyucikan diri di tengah tempaan hidup bertubi.

Kegenturannya bertapa sampai menyundul ketenteraman Kahyangan Jonggring Saloka. Dewa yang merasa terganggu lalu berusaha menggugurkan Arjuna dari aksi ‘demontrasinya’. Upaya itu gagal dan justru akhirnya malah mengagumi.

Arjuna diboyong ke kahyangan sebagai bentuk apresiasi akan kesucian jiwanya. Lebih dari itu, kesatria pinunjul (terdepan) ini mendapat bonus menikahi bidadari dan diizinkan tinggal sementara waktu di kahyangan atas jasanya kepada dewa.

Menyepikan diri

Telah menjadi watak Pandawa, setiap menghadapi lelakon yang menimpa selalu disikapi dengan pikiran dan langkah positif. Perilaku demikian itu sudah tampak  sejak mereka terusir dari tempat lahir serta rumah masa kecil, istana Astina.

Kepribadian mereka yang luhur itu buah dari penggulawentahan ibunda, Kunti Talibrata. Wejangan sang ibu yang menjadi spirit hidup Pandawa ialah Lelakon iku adile dilakoni, setiap peristiwa itu harus dijalani dengan tawakal.

Kunti menjadi orangtua tunggal Pandawa karena suaminya, Raja Astina Prabu Pandudewanata, meninggal dalam peperangan saat putra-putranya masih kecil. Kelima anaknya ialah Puntadewa, Bratasena, Arjuna, dan kembar, Nakula-Sadewa.

Sikap mulia kembali ditunjukkan Pandawa ketika terlunta-lunta di belantara akibat kalah main dadu dengan saudara sepupunya, Kurawa. Mereka tidak meratapi apa yang sudah kawuri (terjadi) tetapi menyongsong hidup dengan asa laku utama.

Hidup di tengah hutan selama belasan tahun sebagai konsekuensi kekalahannya main dadu itu merupakan skenario Kurawa yang diarsiteki sang paman, Sengkuni. Tujuannya agar Pandawa mati konyol sehingga takhta Kurawa atas Astina aman.

Arjuna menjalani masa keprihatinan dengan menyepikan diri di Gua Mintaraga, tempat yang sebelumnya tidak pernah disentuh orang. Di situ, kesatria tampan itu berpuasa, bukan hanya menahan lapar dan haus tetapi juga menidurkan nafsu lain.

Fokus harapan laku ini sebagai upaya membersihkan diri dari dosa dan kesalahan. Arjuna menyadari sebagai titah sawantah (manusia biasa) dirinya pasti berlumuran kekeliruan. Oleh karena itu lewat cara itulah ia memohon ampunan kepada sang Pencipta.

Saking tajam dan tekunnya bersemadi, energi laku prihatin Arjuna menyeruak ke langit menggetarkan kahyangan. Penguasa kahyangan, Bathara Guru, buru-buru berembug bersama para dewa guna menghentikan ‘unjuk rasa’ spiritual Arjuna yang begitu keras.

Keputusan rapat memerintahkan Bathara Indra mencari cara agar Arjuna tidak melanjutkan tapanya. Dari fakta sebelumnya bahwa kesatria Madukara itu rentan imannya ketika bertemu wanita molek, maka dikirimlah tujuh bidadari unggulan menggodanya.

Panah pasopati

Tujuh bidadari itu ialah Supraba, Wilutama, Surendra, Gagarmayang, Tunjungbiru, Warsiki, dan Lengleng Mulat. Begitu cantiknya mereka, para dewa pun banyak yang kepincut dan berebut mendapatkannya. Konon, di antara para bidadari itu ada yang menjadi simpanan Bathara Guru.

Saking lamanya bersemedi, banyak terjadi perubahan pada fisik Arjuna. Badannya tampak kurus dan sekujur tubuh kusam. Rambutnya menjuntai hingga betis. Meski demikian, teja ketampanan tetap bersinar dan aura kelakiannya masih terpancar.

Lewat kelebihannya masing-masing, para bidadari merayu Arjuna. Namun, tidak ada satu pun yang mampu menggugah libidonya. Malah Supraba dan rekan-rekannya pada jatuh hati. Mereka kembali ke kahyangan dengan perasaan malu.

Bathara Indra lalu turun tangan sendiri menyamar sebagai brahmana bernama Resi Padya. Arjuna diajak adu kedalaman ilmu kasunyatan (kehidupan). Ternyata, sang petapa lebih mumpuni sehingga Indra kembali ke kahyangan tanpa hasil.

Pada suatu ketika, ada seekor wraha (babi) yang tiba-tiba mengamuk dan merusak Gua Mintaraga. Spontanitas Arjuna bangkit dari semadinya dan memanahnya. Babi langsung mati tapi didapati ada dua anak panah yang menancap pada tubuhnya.

Saat itu pula datang pemburu, yang mengaku bernama Kirata, menyatakan bahwa dirinya yang memanah babi itu. Arjuna yang memiliki ketajaman batin langsung bersimpuh dan menyembah pemburu itu yang sejatinya Bathara Guru.

Guru bersabda bahwa Arjuna lulus puasanya. Lalu memberikan hadiah pusaka amat ampuh berupa panah bernama pasopati. Ini sebenarnya merupakan lambang atas kemampuan serta keberhasilan Arjuna mengendalikan seluruh hawa nafsunya.

Berbekal pusaka itu, Arjuna diperintah Guru membasmi pengacau Kahyangan, Prabu Niwatakawaca, raja berwujud raksasa penguasa bumi Manimantaka. Singkat cerita, Arjuna berhasil melaksanakan tugas dengan sempurna.

Atas jasanya, Arjuna diganjar berhak menikahi Supraba yang membantu menyirnakan Niwatakawaca. Selain itu, sang pembebas juga dinobatkan sebagai raja di Kahyangan Kaindran selama empat puluh hari bergelar Prabu Kiritin.

Begawan Ciptaning

Dalam kisah selanjutnya, pusaka pasopati itu menjadi pusaka pamungkas Arjuna ketika pecah perang Bharatayuda di medan Kurusetra. Ini peperangan Pandawa melawan Kurawa sebagai lambang pertempuran antara keutamaan dan kezaliman.

Senapati Kurawa (Astina) Karna Basusena tewas terpenggal lehernya oleh pasopati yang dilepaskan Arjuna. Dua kesatria itu sejatinya saudara kandung tapi lain ayah. Karna membela Kurawa sebagai balas budi atas jabatan yang diterimanya.

Demikian kisah singkat sepenggal perjalanan hidup Arjuna. Kesatria ini selain sakti mandraguna juga paripurna spiritualnya. Laku berpuasanya di Indrakila menahbiskan namanya sebagai Begawan Ciptaning, artinya jiwa yang fitri.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top