18Tube.tv is a free hosting service for porn videos. You can create your verified user account to upload porn videos to our website in several different formats. 18tube Every porn video you upload will be processed in up to 5 working days. You can also use our embed code to share our porn videos on other websites. On 18Tube.tv you’ll also find exclusive porn productions shot by ourselves. Surf around each of our categorized sex sections and choose your favorite one: amateur porn videos, anal, big ass, blonde, brunette, etc. You will also find gay and transsexual porn videos in their corresponding sections on our website. Watching porn videos is completely free!

Partai NasDem Berkomitmen Berikan Bantuan Hukum dan Perlindungan Bagi Pekerja Migran

JATENG.NASDEM.ID – Pekerja Migran Indonesia (PMI) tidak memberikan sumbangan ekonomi positif bagi keluarga, tetapi juga perekonomian negara. Peran besar mereka sehingga membuat PMI dikenal sebagai pahlawan devisa.

Jumlah PMI dari Jawa Tengah merupakan terbesar kedua di Indonesia. Sebanyak 17.504 PMI diketahui berasal dari Jawa Tengah. Jumlah yang sangat besar itu, tentu saja, memerlukan perhatian serius dan perlindungan pemerintah.

Sebagai pekerja migran yang identik dengan pekerjaan informal atau domestic worker, terutama PMI perempuan rentan mendapatkan kekerasan dan ketidakadilan. Untuk itu, perlu komitmen bersama untuk menegakkan perlindungan pada pekerja migran Indonesia sesuai dengan UU Nomor 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia.

NasDem dalam hal ini berkomitmen untuk terus bersama masyarakat dengan berbagai program, termasuk memberikan bantuan hukum dan perlindungan kepada para Tenaga Kerja Wanita (TKW)

Baru-baru ini, Garnita Malahayati NasDem Jawa Tengah dan Jepara melakukan upaya pemulangan seorang TKW asal Kabupaten Grobogan yang terkatung-katung di Malaysia.

Ketua Garnita Malahayati NasDem Kabupaten Jepara Kak Farah Elfirajun menjelaskan bahwa pihaknya melibatkan berbagai elemen dalam pemulangan TKW bernama Juliem tersebut.

“Dengan bantuan Mbak Sari dan relasi orang kedutaan, dengan NasDem Malaysia, akhirnya kita bisa memulangkan Ibu Juliyem ke Grobogan yang sudah terkatung-katung selama tiga tahun di Malaysia,” kata Kak Farah.

Selama Juliem masih di Malaysia, Garnita terus melakukan komunikasi intens dan terus berlanjut hingga sekembalinya di Tanah Air. “Kita berkomunikasi dengan yang ada di Malaysia. Saya handle yang di Jakarta. Ikut merasa tanggung jawab karena jiwa Kita membantu. Alhamdulillah bisa sampai ke rumah,” tambahnya.

Ia menyebutkan bahwa Garnita sebagai sayap partai memiliki tanggung jawab sosial pada masyarakat, terlebih pada sesama perempuan. Ia menekankan bahwa peran Garnita sangat diperlukan untuk memberikan pendampingan dan pemberdayaan kepada perempuan.

“Saya rasa perlu membantu karena kita Sayap Partai NasDem apalagi berhubungn dengan perempuan maka kita harus ikut membantu. Saya harapkan jiwa sosial Garnita terus terpanggil apalagi kasus ini dialami perempuan. Mungkin, Garnita lain bisa mencontoh dan bisa meniru,” harapnya.

Perlu Perhatian Pemerintah

Ket: Juliyem yang berhasil dipulangkan NasDem

Perlindungan pekerja migran merupakan tugas dari negara. Dalam hal ini negara harus hadir untuk menjamin perlindungan pekerja mulai dari sebelum, selama, dan setelah bekerja. Untuk itu Kak Farah mengingatkan pentingnya pemerintah hadir bagi para pekerja migran ini.

“Pemerintah perlu perhatian dengan TKW di luar negeri. Dari kedutaan sana mungkin sudah cukup bantu. Ke depan harapannya kita bisa lebih menghandle kasus seperti ini supaya kita bisa bantu. Mudah-mudahan ada kerja sama yang baik untuk menangani kasus seperti ini,” kata perempuan yang aktif di berbagai organisasi dan kegiatan sosial ini.

Sementara itu, pengurus Garnita NasDem Kabupaten Jepara Kak Sari Fainzah, yang terjun langsung memulangkan Juliem menegaskan bahwa perlindungan PMI merupakan tanggung jawab bersama. Bukan hanya dari golongan tertentu, tetapi juga pemerintah, termasuk partai politik.

Berbekal sebagai petugas Desa Migran Produktif, Kak Sari memberanikan diri dalam mengurus pemulangan Juliyem yang tak bisa pulang kampung karena kendala kelengkapan dokumen. Dengan menjalin komunikasi yang intens dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Malaysia, akhirnya Juliem bisa pulang ke kampung halaman di Grobogan.

“Saya sudah siapkan dokumen yang dibutuhkan untuk memulangkan ibu Juliyem. Saya mintakan dokumen ke pemkab juga, kami siapkan. Bekerja sama denga KBRI, tidak ada sebulan, saya kirim dokumen lewat whatsapp dan diproses,” tegasnya.

Perempuan muda ini menegaskan bahwa kasus yang menimpa Juliyem yaitu ketiadaan kelengkapan dokumen menjadi kasus yang kerap terjadi. Ia menilai edukasi para calon PMI sangat dibutuhkan untuk menjamin perlindungan para pekerja migran.

Dari berbagai pengalaman lapangan yang ia amati, pemerintah harus memberikan perhatian lebih pada sosialisasi yang harus diberikan pada calon PMI terkait dengan kelengkapan dokumen. Ia menegaskan pentingnya dokumen salinan mengingingat dokumen asli akan diserahkan pada majikan atau perusahaan pengirim tenaga kerja.

Partai Harus Hadir

Ket: Sari Fainzah saat bekerja mendampingi masyarakat

Tak hanya Juliyem, Kak Sari yang juga memiliki pengalaman dalam memulangkan PMI lainnya itu mengungkapkan bahwa pihaknya bersedia untuk membantu para pekerja migran yang bermasalah. “Insyaallah, kalau saya jika masih bisa membantu akan saya bantu, jika bisa lewat Partai NasDem akan lebih bagus karena kekuatannya lebih besar, kekuatan komunal partai ini akan lebih bagus,” harapnya.

Ia sadar banyak permasalahan PMI yang belum dicover oleh pemerintah. Namun begitu, ia berharap kasus serupa tak lagi terjadi mengingat kontribusi para PMI untuk negeri ini sangat besar.

”Harapannya ada kepedulian dari Partai NasDem aggar bisa ditangani bersama. Saat ini belum ada partai yang benar-benar mengadvokasi pekerja migran. Hanya sebagian kecil orang saja,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Garnita Malahayati NasDem Jawa Tengah Kak Chairina Ulfah sepakat dengan apa yang dipaparkan Kak Farah dan Kak Sari. Menurutnya, sebagai bagian dari bangsa ini, Partai NasDem harus hadir untuk turut mengadvokasi para pekerja migran.

“Kita tahu para pekerja migran terutama yang perempuan rentan mengalami kekerasan dan diskriminasi. Banyaknya kasus yang terjadi menjadi pekerjaan rumah kita semua untuk memberikan perlindungan kepada negara. Partai Politik dan negara harus bergandengan tangan untuk menjamin itu,” ia menekankan.

Hal ini menurutnya dapat diwujudkan dengan langkah nyata pemerintah melalui kedutaan besar di berbagai negara tujuan PMI untuk membantu para pekerja migran yang bermasalah.

Pelaksanaan UU Nomor 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia harus dilaksanakan secara menyeluruh agar menyentuh aspek penting dalam menjamin perlindungan pekerja migran.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top