JATENG.NASDEM.ID – NasDem sebagai partai modern tak melupakan sisi egaliternya sebagai teman dekat dari masyarakat. Lewat parlemen dan pemerintahan, NasDem terus mendorong berbagai kebijakan yang berpihak pada masyarakat.
Di gerakan akar rumput, Partai NasDem membuat berbagai program yang berientasi pada masyarakat. Salah satunya adalah yang dilakukan oleh Politikus muda yang juga merupakan Sekretaris DPD NasDem Kota Semarang Kak Much Taufiqillah Al Mufti.
Dalam tajuk silaturahmi Sedulure Kang Mufti yang digelar pada Ramadan ini, merupakan upaya Kak Mufti menjalin komunikasi intens dengan masyarakat yang berada di berbagai kecamatan, di antaranya adalah Semarang Utara, Semarang Timur, dan Semarang Tengah.
“Kita ingin beramal dan mengajak para hadirin untuk bersemangat beramal dalam kebaikan, bersedekah dan lain sebagainya. Sesuai dengan kapasitas kita dan apa yang kita miliki. Ini adalah wujud kepedulian dan kemanusiaan,” kata Kak Mufti.
Silaturahmi yang dibungkus dalam persaudaraan atau dalam bahasa Jawa disebut dengan ‘seduluran’ ini menurut Kak Mufti akan terus berlanjut dengan berbagai pertemuan.
“Kita akan terus mengadakan pertemuan, silaturahmi dan berembuk dengan isu hari ini, yang lebih terasa saat ini kan isu ekonomi, seperti harga minyak goreng yang tinggi terlebih sekarang masuk bulan Ramadan,” tegas Kak Mufti.
Menurutnya, dengan bertemu masyarakat secara langsung, maka ia bisa melihat permasalahan riil yang tengah dihadapi masyarakat.
Saat ini, menurutnya masyarakat tengah dihadapkan dengan tantangan kesejahteraan serta ekonomi. Ada pula isu kewarganegaraan yang lebih fokus pada kewajiban Negara pada warga Negara seperti isu jaminan kesehatan, jaminan ekonomi, dan jaminan lainnya yang harus terpenuhi.
Sebagai bentuk simpati, Kak Mufti dalam kesempatan tersebut juga turut membagikan bingkisan kepada warga yang hadir.
“Ke depan, saya ingin membangkitkan jiwa patriotisme masyarakat, relawan, atau para Tim Sedulure Kang Mufti. Kita dorong agar berperan aktif dalam momentum-momentum di dalam masyarakat,” katanya.
Momentum itu meliputi pembangunan dan kebijakan publik, seperti yang sudah bergulir antara lain program rumah tinggal layak huni. Warga harus kritis dan ambil peran sehingga masyarakat yang tidak berdaya mendapatkan perhatian. Ia ingin membangun kesadaran politik dalam masyarakat.