JATENG.NASDEM.ID – Masyarakat dihebohkan dengan peristiwa seorang ibu berinisial KU asal Kabupaten Brebes, Jawa Tengah yang tega membunuh dan melukai anaknya sendiri. Peristiwa yang terjadi pada Minggu dini hari kemarin itu, mengakibatkan satu anak meninggal serta dua lainnya terluka parah.
KU telah diamankan oleh Polres Brebes pada Minggu Sore. Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasatreskrim) Polres Brebes AKP Syuaib Abdullah mengatakan pihaknya masih terus meminta keterangan sejumlah saksi termasuk tetangga korban yang mendapati awal mula kejadian tersebut.
Menanggapi peristiwa tragis tersebut, Ketua Garnita Malahayati NasDem Jawa Tengah Kak Chairina Ulfah turut prihatin. Menurut Kak Chairina, perlindungan terhadap anak menjadi hal yang harus diperhatikan bersama.
“Garnita Jawa Tengah tentu turut prihatin terhadap peristiwa yang terjadi di Brebes, Jawa Tengah dengan korban anak-anak ini. Saya berharap hal ini menjadi perhatian bersama untuk masyarakat untuk saling memberikan perhatian, terutama perempuan dan anak sebagai kelompok rentan,” ujar Kak Chairina, Senin (21/3).
Melihat status pelaku yang belum ditetapkan sebagai tersangka karena masih menjalani pemeriksaan lebih lanjut, Kak Chairina juga mendorong pihak berwajib untuk melakukan pemeriksaan yang komprehensif mengingat dugaan sementara pelaku mengalami depresi atau gangguan kejiwaan.
Dari video yang beredar, banyak spekulasi yang menyebutkan bahwa pelaku tidak ingin anak-anaknya merasakan penderitaan sehingga nekat membunuh dan melukai anaknya.
“Pemeriksaan pelaku harus dilakukan secara komprehensif mengingat kemungkinan depresi atau gangguan kejiwaan yang dialami pelaku. Hal ini juga menjadi perhatian bersama bahwa menjadi seorang ibu merupakan tugas yang berat dan melelahkan bagi sebagian perempuan,” tegasnya.
Untuk itu, Kak Chairina mendorong para perempuan untuk saling menguatkan dengan membentuk support system yang positif untuk saling berbagi dengan sesama perempuan. Misalnya, melalui support grup, Kak Chairina berharap kasus serupa bisa diminimalisir.
“Membentuk support system antar perempuan atau antar ibu rumah tangga menurut saya adalah hal yang bisa meminimalisir hal-hal seperti ini. Selain bisa menjadi tempat untuk saling berbagi, support grup perempuan seperti ini juga bisa menolong satu sama lain jika ada yang membutuhkan,” ia menekankan.