18Tube.tv is a free hosting service for porn videos. You can create your verified user account to upload porn videos to our website in several different formats. 18tube Every porn video you upload will be processed in up to 5 working days. You can also use our embed code to share our porn videos on other websites. On 18Tube.tv you’ll also find exclusive porn productions shot by ourselves. Surf around each of our categorized sex sections and choose your favorite one: amateur porn videos, anal, big ass, blonde, brunette, etc. You will also find gay and transsexual porn videos in their corresponding sections on our website. Watching porn videos is completely free!

Refleksi HPN 2022, Kak Djadjat: Harus Bisa Menjawab Tantangan Zaman

Mengeja dan Memaknai
Huruf-Hurufnya Sendiri

Pernah disuratkan banyak riwayat
Semesta tak akan berdusta
Merawat tubuhnya sendiri
Yang tak berguna dimusnahkan
Yang lancung dilemparkan
Yang bermanfaat terus dijaga
Yang sejati menjadi utama
Begitulah cara kerjanya

Pernah di suatu masa
Banyak koran mati dibunuh
Oleh penafsir tunggal kebenaran
Ia memang serupa monster
Yang haus berburu mangsa yang keder
Begitulah mereka menjaga istana

Media massa pun bersiasat
Menulis menanti arah angin
Kadang mewartakan setengah fakta
Kadang menyembunyikan setengah lainnya
Kadang menyembunyikan seluruhnya
Ada yang membuat formula
“Teguh dalam perkara
Lentur dalam cara”.
Jurnalisme kepiting “mahzabnya”
Ada pula yang lemah dalam perkara
Lemah dalam cara
Begitulah cara media menjaga napasnya

Tapi koran ini
Meski hendak dibunuh berkali-kali
Menolak dikangkangi!
Menolak dikebiri
Menolak warta melingkar-lingkar
Yang dibungkus mutiara berpendar
Begitulah ia bertahan diri
Padahal nyawanya kerap di ujung jari
Seperti pendahulunya yang dibunuh mati

Koran ini tak pernah mendua hati
Yang hitam tebarkan jelaganya
Yang putih terbangkan kapasnya
Menyehatkan negeri
Tak boleh dengan hipokrisi
Tapi mesti meneguhkan independensi
Itulah tekadnya

Kini demokrasi pun bertumbuh
Meski anomali menjalar di sana-sini
Koran pun bisa binasa
Bukan karena sang monster
Tapi karena gagal menafsirkan diri sendiri.

Tapi ada yang meyakini
Tak ada koran mati ditinggal publiknya
Yang ada sebaliknya
Meski diharu-biru media dalam jaringan
Meski digempur media sosial
Yang dimanfaatkan jari-jemari bengis:
Yang dusta dan fakta berkelindan
Orang pandai kehilangan ilmu
Orang suci menutup diri
Orang kuasa kehilangan bahasa
Orang ramai kehilangan kendali
Kita pun jadi saling mencurigai
Saling menghabisi
Tapi kata Fukuyama
Setelah guncangan besar ini
Akan ada penataan kembali

Yang butuh warta sejati
Akan membaca koran kembali
Ia pun harus bermantera adaptasi
Sebab postulat semesta teguh belaka
Yang tak berguna akan dimusnahkan
Yang lancung dibuang percuma
Pilihannya tak bisa ditawar
Ia mesti mencumbu inovasi
Tak boleh berhenti
Mengeja dan memaknai
Huruf-hurufnya sendiri.

Puisi karya Ketua DPD NasDem Kabupaten Banyumas Kak Djadjat Sudradjat mengawali perbincangan refleksi Hari Pers Nasional (HPN) 2022.

Sebagai mantan jurnalis, Kak Djadjat banyak menaruh perhatian pada perkembangan jurnalisme di masa kini.

Memperingati HPN 2022, Kak Djadjat menyoroti tantangan insan pers yang saat ini dihadapkan dengan gempuran sosial media yang begitu masif. Ia menekankan bahwa kehadiran pers berperan penting dalam pencerahan publik dengan memberikan informasi yang faktual dan terpercaya.

“Pencerahan publik tentu dengan informasi-informasi yang berkualitas tinggi bukan hanya opini sepihak atau fitnah yang melanda kita karena munculnya media sosial. Ini mengingatkan kita terhadap peran pers yang sangat strategis sebagai pilar demokrasi, tetapi juga kita menghadapi tantangan yang luar biasa. Tantangannya adalah menghadapi media sosial atau platform digital online yang umumnya mementingkan klikbait,” kata Kak Djadjat, Rabu (9/2).

Dalam menghadapi tantangan ini, lanjut Kak Djadjat, para insan pers harus teguh mengutamakan kebenaran, berpegang pada kejujuran, dan suara hati masyarakat. Dalam era banjir informasi seperti sekarang ini, pers harus memegang peranan dan menjadi lokomotif menyebarkan informasi yang terpercaya.

“Tantangan pers memenghadapi dian digital. Pers harus mengevaluasi dirinya sendiri. Pers harus bekerja dengan jenjang yang ketat. Setiap jenjang punya tugas masing-masing. Ruang publik dan ruang privat memang berbeda,” tambahnya.

Saat ini masyarakat dengan media sosial yang semakin liar juga memiliki kebebasan untuk menyebarkan informasi yang keakuratannya perlu dipertanyakan. Untuk itu, para insan pers harus mampu mengakomodir informasi yang akurat untuk masyarakat.

“Orang yang menjadi pelaku medsos tidak memahami standar kepantasan dan aturan dan norma hukumnya. Dengan pengetahuan yang minim dan dilandasi ingin populer,” katanya.

Anggota DPRD Kabupaten Banyumas ini menekankan para insan pers harus mampu mengatasi seluruh tantangan tersebut, terlebih dalam menghadapi era digital seperti yang diungkapkan oleh Presiden RI Joko Widodo.

“Menghadapi zaman yang luar biasa dengan teknologi berakibat pada kerja pers yang kita alami dulu dan harus melakukan inovasi sehingga tak kalah oleh media digital,” ia memberi tips.

Kecepatan dan ketepatan pemberitaan dalam budaya pers merupakan satu paket yang tak bisa dipisahkan.

“Sebagai pilar demokrasi keempat, kontrol sosial, kerja dewan juga merupakan kontrol. Karena itu, jika orang pers punya fungsi mengontrol masyarakat, maka sebagai pengontrol jangan berlakukan tindakan yang jauh di bawah pihak yang dikontrol,” pungkasnya.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top