JATENG.NASDEM.ID – Anggota Komisi III DPR RI Kak Eva Yuliana menyoroti jumlah tenaga kesehatan di lembaga pemasyarakatan dan rumah tahanan. Hal ini diungkapkan oleh Kak Eva dalam Rapat kerja Komisi III DPR RI bersama Menteri Hukum dan HAM RI Yasonna Laoly.
Menurut kak Eva, fenomena kurangnya SDM yang ia temui dalam kunjungan kerja selama ini perlu segera dicarikan solusi.
“SDM tenaga kesehatan yang ada di lapas dan rutan, ini sangat kurang dan wajib ditambah. Terlebih kita menghadapi pandemi yang belum selesai. Kemungkinan adanya virus sangat mungkin terjadi di lapas dan rutan,” kata Kak Eva dalam rapat kerja yang digelar di Kompleks DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (2/2).
Untuk itu, Kak Eva meminta adanya penambahan tenaga kesehatan berupa perawat dan dokter untuk ditempatkan di rutan serta lapas demi meningkatkan pelayanan kesehatan warga binaan.
“Saya mohon Pak Sekjen dan Pak Menteri untuk menambah tenaga kesehatan dokter atau perawat yang ada di rutan,” ia menekankan.
Selain itu, Kak Eva juga menyoroti terkait strategi penanganan overcrowding yang telah dituangkan dalam Permenkumham RI No 11 Tahun 2017 tentang Penanganan Overcrowded Rutan dan Lapas.
Di samping itu, Ketua DPD NasDem Kota Surakarta ini juga mempertanyakan terkait indikator keberhasilan kinerja Kemenkumham yang ditarget pada angka 35 persen.
“Terkait Indikator keberhasilan kinerja, targetnya kenapa hanya 35 persen meskipun capaiannya lebih dari target, tapi kenapa targetnya tidak lebih?” tanyanya.
Namun begitu, dalam forum evaluasi kinerja dan capaian kinerja Kemenkumham tahun 2021 ini, Kak Eva mengucapkan terima kasihnya pada Kemenkumham. “Terima kasih atas kinerja hebatnya, semangat dan tetap tingkatkan kinerja kita semua,” katanya memberikan apresiasi.