NASDEM.JATENG.ID – Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi Partai NasDem Kak Sri Wulan menyoroti biaya asrama haji yang menjadi pusat karantina jemaah umrah sepulang dari Arab Saudi.
Menurt Legislator NasDem ini, fasilitas asrama haji yang tersedia tidak selengkap dan seefisien hotel karantina mengingat akomodasi mesti ditanggung jemaah sendiri.
“Kita juga mendapatkan informasi dari penyelenggara umrah juga asrama haji, memang lebih mahal. Di samping lebih mahal, tidak ada fasilitas yang benar. Maksudnya akomodasi ngurus sendiri, katering juga ngurus sendiri,” ujar Kak Sri Wulan saat Rapat Kerja Komisi VIII DPR dengan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan jajarannya, di kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (24/1).
Anggota dewan asal Dapil Jawa Tengah III (Kabupaten Grobogan, Pati, Blora, dan Rembang) ini menjelaskan bahwa untuk mencari air minum, para jemaah karantina di asrama haji harus ke luar kamar. Padahal fungsi karantina agar jemaah haji tidak melakukan kontak dengan orang luar.
“Jangan sampai ini nanti menimbulkan klaster baru yang sangat meresahkan,” tambah Kak Wulan.
Menanggapi hal ini, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Hilman Latief menjelaskan tarif karantina di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta bagi jemaah umrah yang tiba di Indonesia dari Arab Saudi sebesar Rp 2 hingga Rp 3,5 juta. Biaya tersebut untuk karantina selama 7 hari.
“List-nya juga termasuk fasilitasnya Rp 2-3,5 juta untuk tujuh hari. Saya kira sangat affordable (terjangkau). Bukan satu hari. Tapi tujuh hari,” kata Hilman menekankan.