JATENG.NASDEM.ID – Memulai karier debagai atlet taekwondo sekaligus artis, Kak Miranda tak ragu untuk bergabung dengan Partai NasDem
Pemilik nama lengkap Miranda Vera Yulianti, politisi sekaligus perempuan pengusaha ini mengaku awalnya merupakan seorang yang antipolitik.
“Sebenarnya dulu memang diajak untuk bergabung. Saya termasuk orang yang antipolitik, dan nggak suka dengan politik. Imej buruk orang tentang politik lebih banyak daripada baiknya. Waktu itu dikumpulkan artis-artis seperti Kak Lucky Hakim,” katanya mengawali cerita kepada jateng.nasdem.id, Kamis (11/11).
Namun, pertemuannya dengan Majelis Tinggi Partai NasDem Kak Lestari Moerdijat atau yang akrab disapa Kak Rerie yang memberikan beberapa pembekalan, saat itu pula Kak Miranda yakin dan memutuskan untuk masuk ke Partai NasDem.
“Waktu Bu Rerie berbicara di depan kita, saya langsung terpukau. Saya menangis. Bu Rerie merupakan perempuan yang perjuangannya sangat luar biasa untuk membesarkan partai, sebagai seorang pengusaha, dan pejuang cancer,” ujar ibu lima orang anak ini menjelaskan.
Dari pertemuan itu lah, Kak Miranda mantap bergabung Partai NasDem pada 2018 lalu. Melihat para senior NasDem yang dengan gigih berjuang, membuat Kak Miranda ikut tergerak hatinya. “Yang bikin saya tergerak ke NasDem adalah pituturnya Bu Rerie. Tiap melihat pidatonya Pak Surya saya selalu berkaca-kaca. Pak Maharso juga saat itu baik sekali, memberikan ruang dan menjembatani saya dalam berproses di Partai NasDem,” katanya.
Meski jabatannya sebagai Ketua DPD NasDem Klaten akan segera digantikan, tetapi hal tersebut tak menjadi penghambat untuk mengabdi di Partai NasDem karena tujuan awal Kak Miranda hanyalah untuk berjuang.
Sebagai seorang perempuan politisi, ia tak pernah lelah untuk memberikan motivasi bagi kader dan perempuan lainnya agar tak patah semangat terjun dalam politik. Meski, menurutnya, jalan perempuan untuk berpolitik lebih susah dibanding lelaki.
“Bagi perempuan terjun di politik lebih susah, sebaiknya tetap kita kasih jalan dan berikan pendidikan poltik yang baik. Berikan peluang seluasnya bagi perempuan berkarya di jalur politik,” perempuan 39 tahun ini menekankan.
Untuk itu, kaderisasai NasDem harus lah dirawat dan diperhatikan agar para kader tetap bertahan di NasDem bukan karena alasan pengabdian semata. Menurutnya, yang terpenting, sikap eling dan waspada harus terus diterapkan bagi semua kader dan pengurus.
“Semoga NasDem bisa tetap menjaga karakternya sebagai partai yang antimahar, mencanangkan gerakan perubahan. Jika kita mengikuti pemimpin yang baik, jalan kemuliaan bisa terbuka,” ujarnya memberi nasihat.