JATENG.NASDEM.ID – Dalam senyap, DPD NasDem Kabupaten Magelang bergerilya menemui para tokoh potensial yang bisa dipersiapkan untuk bertarung pada Pileg 2024 mendatang.
Hal itu disampaikan Ketua DPD NasDem Kabupaten Magelang kak Maladi. Ia menjelaskan, pihaknya telah melakukan evaluasi dan menyusun strategi demi mempersiapkan tahap ini secara hati-hati.
“Arahannya supaya kita sudah harus mempersiapkan calon dari masing-masing dapil agar segera dipersiapkan,” kata Kak Maladi kepada jateng.nasdem.id.
Menurut Kak Maladi, saat ini sudah ada sekitar 20 nama yang telah dia kantongi. Yang berasal dari berbagai kecamatan di Kabupaten Magekang. Ia menjelaskan bahwa para tokoh yang direkrut tersebut berasal dari berbagai latar belakang.
“Ada juga mantan lurah, ada 20 nama. Kita tetap menurut petunjuk dari pimpinan pasti itu itu akan dikaji dan dikupas tuntas. Saya sampaikan supaya siap,” tuturnya.
Bahkan, menurutnya para tokoh banyak yang mendatangi kediamannya karena tahu NasDem dikenal sebagai partai anti mahar. “Banyak yang datang ke rumah saya karena memang tanpa mahar. Malah kadang kita yang membantu calon. Kita akan mencari yang terbaik. Harapannya dari semua dapil kita punya semua,” tegasnya.
Ia juga membidik pencalonan bupati di Magelang, menurutnya jika NasDem dapat memiliki setidaknya 6 anggota DPRD di Kabupaten Magelang, maka bukan tak mungkin kursi bupati menjadi lebih mudah diraih. Ia menambahkan di akhir tahun akan mempersiapkan pencalonan bupati.
Meski Daerah Magelang kini dikuasai oleh dua partai lain, tetapi Kak Maladi tak patah arang. “Yang jelas kita nggak berani fulgar, Magelang, Klaten, dan sekitarnya adalah lumbung partai PDIP dan PKB. Harapannya kita lewat arus bawah supaya tidak fulgar. Tapi tetap semangat. Bahkan ada yang bergabung di partai sebelah bergabung ke kita,” ujarnya optimistis.
Selain itu, lancarnya komunikasi antara pihaknya dengan pengurus DPW dan DPP membuatnya makin optimistis untuk meraih kemenangan. Saat ini menurutnya komunikasi menjadi begitu mudah dan terbuka sehingga 21 kecamatan di Kabupaten Magelang juga bisa ditangani dengan baik.
“Insyaallah saya akan bekerja dan berusaha maksimal supaya tiap dapil kita dapat dan bisa meringankan calon di propinsi dan pusat. Kita bangun komunikasi. Harapannya pusat-daerah bisa duduk bersama dan komunikasi,” Kak Maladi menambahkan.
Menurut Kak Maladi, kelemahan yang ada komunikasi dan support, tetapi sekarang bisa komunikasi dengan seluruh pihak secara terbuka. Yang jelas 21 kecamatan kita bisa komunikasi. “Kita selalu bergerak, agar target pada 2021 tercapai,” pungkasnya optimistis.