JATENG.NASDEM.ID – Pandemi menimbulkan dampak ekonomi bagi sebagian besar masyarakat. Banyak usaha yang terpaksa gulung tikar karena tidak bisa bertahan. Namun, di balik pandemi ada peluang usaha yang berhasil ditangkap Ketua DPC Partai NasDem Kecamatan Garung Wonosobo Kak Khaidar Ahmad Noor. Dalam masa pandemi dia menemukan jalan bisnis dengan omzet yang lumayan besar setiap bulannya.
Ya, sekitar bulan Mei tahun 2020 lalu, Kak Khaidar yang juga berprofesi sebagai guru di SMP Maarif Menjer Kecamatan Garung mulai menekuni bisnis alat-alat kesehatan, mulai dari masker, hand sanitizer hingga baju hazmat untuk tenaga kesehatan.
“Awalnya saya coba-coba membeli face shiled sebanyak 5 unit dan saya posting di WA. Ternyata ada yang berminat dan membeli dagangan saya. Dari situ, saya terus menambah barang dagangan. Padahal awalnya saya tidak memiliki jaringan distributor alat kesehatan tersebut. Namun pada akhirnya ada jalan bagi saya untuk menjalankan bisnis tersebut,” ujar Kak Khaidar, Selasa (10/8).
Pelan namun pasti, bisnis yang dikelola dari rumahnya di Kelurahan Garung, mulai berkembang pesat. Dia memanfaatkan situasi pandemi Covid-19 dengan mendatangi sekolah-sekolah yang membutuhkan barang tersebut. Kebanyakan sekolah yang ditawari mengambil masker dan hand sanitizer untuk murid-murid sekolah.
Dalam perkembangannya, pemerintahan desa juga memesan kepadanya secara regular. Omzet yang diraihnya pun terus bertambah. Di awal merintis bisnis tersebut, satu bulannya bisa mengantongi omzet sebesar 10 juta rupiah. Namun kini jumlah tersebut bisa didapatkannya hanya dalam waktu setengah bulan.
“Saya memang berusaha keras untuk menggenjot omzet. Terlebih lagi masa pandemi membuat orang membutuhkan alkes untuk menjaga diri. Saya berpendapat, bisnis ini akan bertahan lama,” kata Kak Khaidar.
Kak Khaidar terus mengembangkan jaringan bisnisnya. Tidak hanya di kalangan sekolah maupun institusi, tetapi juga pelanggan perorangan. Satu hal yang tidak pernah ditinggalkannya adalah setiap selesai transaksi penjualan, disisihkannya sebesar 2,5 persen untuk disumbangkan kepada yang berhak, dan itu diyakini sebagai salah satu penyebab bisnisnya cepat berkembang.
Ia berprinsip, tidak ada ruginya berbagi dengan sesama karena apa yang diberikan kepada orang lain akan kembali kepadanya lagi.
Dunia bisnis ternyata sudah ditekuni Kak Khaidar sejak kecil. Semasa SD, dia sering membawa nasi bungkus untuk dijual kepada teman-temannya dengan harga di bawah harga di kantin. Uang penjualan itu digunakan sebagai uang saku. Kebiasaan itu terus berlanjut hingga beranjak dewasa. Apapun akan diusahakan, termasuk jualan koran bekas pernah ia lakoni.
Jaringan yang dimiliki dalam politik ternyata sangat membantunya dalam berbinis. Kak Khaidar menjabat Ketua DPC sejak tahun 2014 usai pemilu legislatif. Sebelumnya, dia menjadi relawan mendukung ayahnya yang maju sebagai caleg dari Partai NasDem.
Baginya, aktif di politik memberikan banyak pengalaman, salah satunya bertambah jaringan dan juga bisa dengan cepat memahami karakter orang. Namun, ia berprinsip tidak pada tempatnya jika mencari sesuatu di partai.
“Jangan mencari sesuatu di partai, karena nanti kita akan kecewa. Tapi jadikan aktivitas kita di partai sebagai ladang pengabdian,” ujar bapak dua anak ini penuh syukur.
Di tengah kesuksesannya, Kak Khaidar tak melupakan tugasnya sebagai tonggak PDC NasDem Garung. Ia diketahui sering mengadakan jagongan informal dengan tokoh tokoh desa, baik tokoh masyarakat, agama maupun pemuda untuk mengetahui keinginan masyarakat ditingkat bawah. Namun begitu dalam bidang usaha Kak Khaidar masih dijalankan secara personal, hanya saja sering memberdayakan para pengurus DPC untuk membantunya. (NJ25)
