JATENG.NASDEM.ID- Ada pernyataan yang belum pernah diucapkan dari seorang Ketua DPD selama konsolidasi DPP Pemenangan Jawa III (Jateng dan DIY).
Proses konsolidasi telah berjalan di 35 kabupaten/kota se-Jateng yang dimulai pada 15 Februari 2021 dan berakhir tiga bulan kemudian di Kota Semarang pada 31 Mei 2021.
Janji sekaligus tawaran yang jarang terjadi itu disampaikan Ketua DPD NasDem Pati Muhamad Ali Mundir.
‘’Bila pada 2024 nanti NasDem Pati berhasil meraih enam kursi DPRD Kabupaten, secara otomatis akan mendapatkan kursi pimpinan dewan. Nah, siapa yang akan menduduki jabatan itu ditentukan oleh suara terbanyak yang diperoleh caleg yang melenggang ke kantor wakil rakyat,’’ ujarnya
Pernyataan Ali Mundir itu disampaikan dalam acara konsolidasi yang dihadiriKetua DPP Pemenangan Jawa III (Jateng dan DIY) Sugeng Suparwoto, Ketua DPP Pemenangan Jawa III (Jateng dan DIY), Ketua DPW NasDem Jateng Setyo Maharso, Sekretaris DPW Ali Mansyur, dan anggota DPR RI Dapil III Jateng Sri Wulan.
Pada Pileg 2019 lalu, NasDem Pati berhasi mengantongi lima dari 50 kursi yang diperebutkan, atau mengalami penambahan satu anggota dibanding Pileg 2014.
Kabupaten Pati terbagi dalam lima daerah pemilihan, hanya satu dapil yang belum memberikan kursi untuk NasDem. Namun, di dapil tiga NasDem berhasil memetik dua tiket ke gedung dewan atas nama Diddin Safrudin dan Muh Ali Mundir.
Menurut Ali Mundir, sebagai upaya untuk menyemangati seluruh caleg yang akan berlaga pada Pileg Februari 2024 mendatang, maka NasDem Pati mengambil kebijakan terkait dengan pengisian posisi pimpinan dewan.
“Jika NasDem dapat enam kursi, maka sudah dapat dipastikan akan mendapatkan jatah menjadi salah satu pimpinan dewan. Siapa yang akan duduk di kursi itu, adalah caleg dengan perolehan suara tertinggi, dengan batas minimal seribu suara, ‘’ katanya menegaskan.
Selama Tim Pemenangan Jawa III melakukan konsolidasi di 35 kabupaten/kota se-Jateng, belum pernah sekalipun mendengar adanya seorang ketua DPD yang membuat pernyataan seperti yang disampaikan kakak Alli Mundir tersebut.
Lazimnya, jatah kursi pimpinan dewan akan jatuh dipundak Ketua DPD atau fungsionaris senior lain. “Ini adalah strategi agar semua caleg berjuang seoptimal mungkin untuk mendapatkan suara pemilih, karena selain ada janji menjadi anggota dewan sekaligus bisa menduduki kursi pimpinan,’’ ujar Ali Mundir yang juga anggota dewan itu.
Fungsionaris DPC Winong Rohadi menilai Kakak Ali selalu memiliki ide memajukan partai. “Kak Ali memang memiliki ide-de cemerlang, dan hampir semuanya orisinil,” ujar Rohadi.
Masyarakat Pati pun mengenal Ali Mundir sebagai sosok yang mempunyai cara sendiri untuk menampung aspirasi warga. Misalnya, ia tidak segan untuk menyebar nomor ponsel pribadinya kepada masyarakat, dengan tujuan agar bisa berkomunikasi langsung untuk mendengarkan apa yang menjadi keingganan atau keluhan warga.
Seperti saat menghadiri kegiatan Musrenbang di Kecamatan Batangtan, beberapa waktu lalu. Saat memberikan sambutan di hadapan peserta Musrenbang, Ali Mundir langsung mempersilahkan warga untuk menyimpan nomor selulernya.
Menurutnya, salah satu tugas pokok anggota dewan adalah untuk memperjuangkan aspirasi atau keinganan dari masyarakat atau konstituenya.
“Kalau tidak ada sarana untuk komunikasi, mana kita tahu apa yang menjadi keinginan warga. Karena itu, setiap kali menghadiri pertemuan sengaja saya sebar nomor hp pribadi kepada warga, supaya jika ada keluhan atau masukan dari masyarakat bisa langsung tersampaikan,” kata Ali Mundir.
Meski baru menjabat periode pertama sebagai anggota dewan tetapi ia dikenal sangat aktif dalam kiprahnya sebagai wakil rakyat. Terbukti, ia selalu menyempatkan hadir dalam kegiatan musyawarah dengan warga , termasuk akfif menyerap aspirasi warga di daerah pemilihannya.
Saat ditemui usai menghadiri Musrembang kemarin, Ali Mundir mengaku banyak mendapat keluhan dari warga, mulai dari buruknya pelayanan publik hingga permasalahan bantuan sosial yang tidak tepat sasaran.
“Dari hasil Musrembang ini memang banyak permasalahan yang menjadi catatan kita. Nantinya masalah-masalah itu akan kita bawa ke meja kerja dewan untuk dicarikan solusinya,” ujar Ali Mundir yang saat ini duduk di Komisi B DPRD Pati itu.
Dari segala Permasalahan yang disampaikan warga, menurut Ali yang paling menjadi perhatianya adalah soal pendidikan untuk usia dini yang selama ini cenderung kurang mendapat perhatian dari pemrintah. Ali menyebut keberadaan Paud, MTQ, Madin, dan MTS yang berstatus swasta sangat minim perhatian dari pemerintah.
“Padahal di sekolah itu anak-anak kita karakternya mulai dibentuk. Harusnya lembaga pendidikan untuk usia dini bisa lebih diperhatikan, agar bisa memberikan kontribusi yang maksimal dalam mencetak karakter dan budi pekerti yang baik pada anak-anak. Karena itu, ke depan kami akan berupaya agar sokalah-sekolah itu bisa medapat perhatian dari pemerintah,” janji Ali Mundir.
Sementara, permasalahan klasik yang selalu dikeluhkan warga adalah terkait pembangunan infrastruktur yang dinilai kurang merata. Pada kesempatan itu, Ali Mundir juga berjanji akan mengawal pembanguan khusunya di wilayah Dapil Pati lll agar pembangunanya bisa berjalan maksimal.
“Tentunya yang akan saya prioritaskan adalah pembangunan di Dapil Pati III yang meliputi wilayah Kecamatan Juwana, Batangan, Wedarijaksa, dan Trangki. Karena di daerah tersebut saya dipilih oleh masyarakat dan dipercaya untuk menjadi wakil mereka,” katanya.
Menurut Ali Mundir, tentu sudah menjadi kewajibannya membantu dan membangun di mana para konstituen tinggal.