JATENG.NASDEM.ID – Memperkuat bangunan organisasi di tingkat kelurahan tidak bisa dilakukan secara hingar bingar dalam framing simulacra politik, tetapi sebaliknya harus penuh dengan kesederhanaan bahkan mengendap-endap agar tidak terendus oleh sindikasi politik.
Wakil Ketua DPD NasDem Temanggung bidang Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan Eko Budi Hartono sangat meyakini teori tersebut. Bahkan, ia menerapkan teori tersebut. ‘’Kami melakukan operasi senyap dalam melakukan rekrutmen dan pembentukan pengurus di tingkat ranting. Caranya adalah dengan sistem getok tular.
Ia mencontohkan di Kampung Purwodadi, secara pribadi ia hanya kenal sedikit warga. “Kepada merekalah, saya minta tolong untuk mencari anggota baru yang tidak hanya dari rukun tetangga yang sama, namun lebih luas. Ujungnya, kami berhasil mengadakan pertemuan yang dihidiri oleh unsur dari lima rukun tetangga,’’ katanya.
Eko Budi Hartono atau yang karib disapa Kakak Toni itu mengatakan hal itu usai mengadakan pertemuan dengan warga lima rukun tetangga di rumah seorang warga, Kampung Purwosari, Desa Gondosuli, Temanggung, Selasa (8/6). ‘’Di Desa Purwosari ini, pada Pileg 2014 kita berhasil meraup suara di tiga rukun tetangga. Insyaalah, pada 2024 nanti NasDem dapat mendulang suara penuh di lima rukun tetangga,” katanya meyakinkan.
Menurut Kakak Toni, membangun struktur di tingkat grassroots harus dilakukan dengan model pendekatan pribadi, hal ini karena terkait dengan soal keyakinan. ‘’Memang diperlukan waktu lebih lama untuk bisa meyakinkan warga terhadap sebuah partai politik, sehingga mereka bersedia bergabung,’’ katanya.
Ia menambahkan, ‘’Dalam proses peyakinan itu, akan lebih mudah dilakukan apabila kita menggandeng orang-orang yang memiliki pengaruh di kampung tersebut, sehingga sang tokoh bisa memberikan endorsement kepada warga.’’
Beruntung Kakak Toni yang saat ini sudah masuk usia pensiun sebagai aparat sipil negara (ASN) pernah beberapa kali menjabat sebagai camat di tempat yang berbeda-beda pada wilayah Temanggung ini. ‘’Latar belakang saya sebagai camat sangat membantu dalam pengembangan NasDem. Alhamdulillah, warga mengenal saya dengan tanpa ada catatan negatif, sehingga mereka bisa menerima silaturahmi yang sedang kami kembangkan,’’ katanya.
Sudah barang tentu meskipun ia mantan camat, Kak Toni mengakui tidak semua warga mengenalnya, ‘’Tetapi minimal saya mengenal sejumlah tokoh di setiap kelurahan, dan mereka bersedia membantu saya. Alhasil, kenalan-kenalan lama tersebut berfungsi sebagai jembatan yang mempertemukan NasDem dengan warga,” katanya.
Model live in di sebuah desa, kata Kak Toni, juga efektif untuk menjaring warga agar bersedia bergabung dengan partai NasDem. ‘’Inilah makanya, membentuk jaringan di tingkat bawah itu tidak bisa dilakukan dengan gemebyar, tapi dengan teknis perang gerilya, operasi senyap, tetiba satu kampung yang dulunya didominasi oleh warna politik lain, berubah menjadi lautan biru,” katanya penuh semangat.
Sementara itu, Ketua DPD NasDem Temanggung Muhamad Sayid mentargetkan Juni 2021 seluruh pengurus DPC sudah fix dan selesai terbentuk, sehingaa tugas-tugas kepartaian dapat dijalanakan dengan lebih baik dan penuh rasa tanggungjawab.
‘’Penguatan struktur partai dalam semua tingkatan (DPD, DPC dan DPRt). Untuk tingkat DPD sudah clear dan kita menunggu terbitnya surat keputusan kepengurusan DPD dari, ujarnya.
Ia menambahkan, ‘’Untuk tingkat DPC, dari 20 kecamatan yang ada di Kabupaten Temanggung, saat sudah terbentuk semacam formatur DPC di semua kecamatan.’’
Menurut Sayid, sebelum diterbitkan surat keputusan kepengurusan DPC oleh DPW, formatur DPC yang beranggotakan delapan orang itu lebih dulu akan dievaluasi dengan uji coba pembentukan DPRt dan rekrutmen anggota kader melalui Program e-KTA.
‘’Beberapa DPC (sekitar separuhnya) sudah menunjukkan kinerja cukup baik, sedangkan sisanya belum memuaskan kinerjanya. Terhadap DPC-DPC yg kinerjanya kurang baik masih akan kita lakukan pembenahan termasuk pergantian personalia pengurus,” katanya.
Selanjutnya Sayid mengatakan, untuk DPRt dari 289 desa/kelurahan saat ini baru terbentuk 97 DPRt (sekitar 30 persen). ‘’Penyelesaian pembentukan DPRt mengikuti tenggat waktu yang ditetapkan DPP dan kami optimis bisa menyelesaikan DPRt 100 persen di 289 desa/kelurahan di Temanggung,’’ katanya.
Sementara itu NasDem Temanggung juga sedang giat untuk melakukan pendekatan kepada tokoh-tokoh masyarakat dan kader/anggota dari partai lain. Saat ini, kata Ketua DPD NasDem Jateng yang sudah terlibat di partai sejak pembentkan Ormas Nasional Demokrat itu, ia mulai intensif melakukan komunikasi dengan target minimal terekrut sepuluh orang tokoh masyarakat di setiap dapil DPRD Kabupaten.
Dalam bagian lain dari penjelasaanya terkait dengan strategi pengembangan NasDem di Temanggung, Sayid mengatakan akan mengoptimalisasi peran dan fungsi anggota DPRD Kabupaten dari Partai NasDem untuk melakukan akomodasi terhadap kepentingan dan aspirasi masyarakat.
‘’Tentu saja ada beberapa kendala kita hadapi dalam rangka penguatan struktur partai dan rekrutmen anggota kader karena kerja politik tidak bergerak di ruang hampa,’’ ujarnya.
Ia menekankan bahwa saat ini berhadapan dengan partai-partai politik lain yang juga memiliki mimpi untuk memenangkan Pemilu 2024. “Jadi setiap langkah yang akan kita ambil harus dipikirkan secara matang, sehingga jangan sampai kita tahu cara memulai namun tidak paham bagaimana mengakhirinya,’’ ujarnya.
Pada Pileg 2019 lalu, NasDem Temanggung berhasil meraih dua anggota DPRD Kabupaten.