JATENG.NASDEM.IBD– Ketua NasDem Kabupaten Tegal Mohammad Irfan mengakui kesulitan untuk melakukan penguatan struktur dari tingkat DPD hingga DPRt. Irfan menyebutkan dari 18 kecamatan di Kabupaten Tegal, baru 12 kecamatan yang tersentuh dalam pembentukan DPC.
Saat ini, 12 DPC yang sudah terbentuk kami mohonkan SK ke DPW, kami berharap setelah SK terbit, semakin menambah semangat pengurus untuk melakukan kerja-kerja organisasi, termasuk pembentukan DPRt.
“Saat ini mereka nggak fokus ngurusi partai, tapi fokus pada kebutuhan lebaran. Itu sangat berat buat saya,” kata Irfan berterus terang.
Ia menambahkan beratnya membentuk DPC di Kabupaten Tegal berimbas pada pembentukan DPRt yang masih memanfaatkan para pengurus DPC yang berasal dari desa/kelurahan.
Irfan mengatasi kendala yang ada dengan menugaskan Pengurus DPC dari tiap desa untuk menjadi representasi DPRt dari tiap desa.
“DPRt sudah ada tapi masih mengacu pada pengurus DPC untuk ditugaskan menjadi ranting. Untuk mempermudah. Ada tapi belum semuanya,” katanya.
Berdasar perhitungannya, ia memperkirakan baru ada 84 DPRt dari keseluruhan 287 desa yang ada di Kabupaten Tegal. Ini tentu menjadi kekhawatiran tersendiri baginya. Apalagi, ia merasa terkendala soal dukungan dana yang terbatas.
Ia mengakui bahwa kini masyarakat agak enggan mendaftarakan diri di NasDem. Hal ini mengngingat banyaknya bantuan dari pemerintah yang hanya bermodal KTP. Tak heran, banyak yang mengharap imbalan dari tiap KTP yang akan didaftarkan e-KTA Partai NasDem.
“Kita baru menghadapi musim bantuan dari pemerintah. Kondisi kita tidak bisa memberikan kompensasi ya susah untuk meminta KTP. Ini kurang maksimal. Kita punya kendala,” keluhnya.
Kesulitan ini berdampak pada perolehan e-KTA DPD NasDem Kabupaten Tegal yang masih sangat minim berkisar di angka 850. Irfan sebagai ketua DPD sekaligus satu-satunya anggota DPRD Kabupaten dari Partai NasDem mengaku butuh suntikan dana untuk melancarkan KTAnisasi.
“Harapannya yang pertama ada dukungan finansial untuk merekrut di tingkat desa. Keterbatasan kami dewan cuma satu itu. Apalagi banpol juga sedikit, saya rasa juga berat,” katanya realistis.
Kini Irfan menunggu bantuan dari DPW NasDem Jawa Tengah bahkan DPP agar ikut turun tangan untuk mensukseskan perekrutan anggota lewat e-KTA.
“Yang utama, yang dihadapi DPD Kabupaten Tegal memang support untuk e-KTA. Kita butuh penyemangat. Kita keterbatasan uang. Untuk ranting kita ada keterbatasan dana. Jika sudah ada dana kita bisa berjalan,” ujarnya.
Secara terpisah Sekretaris DPW Partai NasDem Jawa Tengah Ali Mansyur HD membenarkan kendala yang dihadapi DPD dalam pembentukan DPRt, yaitu kebutuhan pendanaan. Namun untuk mengatasinya, perlu adanya gotong royong dari seluruh pengurus.
“Dalam pembentukan DPRt , tidak cukup hanya bermodal tekad, kemauan, tenaga dan pikiran saja, tetapi utamanya juga membutuhkan dana. Karenanya perlu gotong royong dari segenap jajaran pengurus, baik DPC, DPD dan DPW” tandasnya.
Menurut Alma, untuk menjembatani hal tersebut, DPW telah menunjuk Korda (Koordinator Daerah) di setiap daerah pemilihan.