LAMPUNG TENGAH, (9 Februari): Keseriusan DR. Ir. Mustafa mengenalkan kebudayaan Lampung secara luas dilakukan dengan menggandeng kedutaan besar (Kedubes) Kroasia menjalin memorandum of understanding (MoU) terkait perdagangan, kebudayaan dan pariwisata. Penandatanganan MoU berlangsung di Gedung Sesat Nuwo Balak, Lampung, Kamis, (8/2). MoU ditandatangani langsung oleh Bupati Lampung Tengah Mustafa dan Duta Besar Kroasia, Sjahroedin ZP.
Kedatangan mantan orang nomor satu di Lampung tersebut disambut hangat ratusan masyarakat Lampung Tengah dengan prosesi adat. Mustafa bersama punyimbang adat Kesultanan Jurai Siwo menyambut kedatangan mantan Deputi Operasional Kapolri dengan pangkat Komisaris Jenderal Polisi itu dengan arak-arakan adat.
Acara juga dihadiri Sultan Skala Brak Paksi Bejalan di Way, Rycko Menoza SZP, tokoh adat, Forkopimda, dan masyarakat adat. Tampak Oedin—sapaan akrab Sjachroedin dengan ekspresi bangga menaiki tandu dan diangkat oleh para penggawa adat bersama Mustafa. Selanjutnya, Oedin terlihat ikut tari adat Lampung atau ngigel bersama Mustafa dan para tokoh adat.
Dalam proses adat, Oedin juga mendapatkan gelar Suttan Duta Bangsa. Sedangkan Kapolres Lamteng mendapatkan gelar adat Suttan Perwira, Dandim 0411/LT mendapatkan gelar Suttan Satria Negara. Lalu, Kajari Gunungsugih mendapatkan gelar adat Suttan Bergelimang Hukum.
Dalam sambutannya, Bupati Mutafa yang juga Ketua DPW NasDem Lampung itu menerangkan, MoU di bidang perdagangan dan promosi pariwisata dilatarbelakangi dari mimpinya untuk meningkatkan invetasi di Lampung Tengah serta mengenalkan kebudayaan Lampung secara luas, tak hanya nasional, tetapi internasional.
Invetasi di Lampung Tengah, kata dia, tahun ini naik Rp 3 triliun. Dia berharap dengan adanya MoU dengan Kedubes Kroasia bisa meningkatkan iklim invetasi di Lampung Tengah. Dia berharap lewat Dubes Sjachroedin, bisa semakin mendongkrak potensi ekonomi Lampung Tengah, khususnya dari segi investasi.
Lebih jauh Mustafa menambahkan, beberapa upaya pelestarian adat dan budaya Lampung telah dilakukan di Bumi Jejamo Wawai, mulai dari pemberian gelar adat kepada seluruh tokoh masyarakat Lampung Tengah tanpa melihat latar belakang suku dan agama, pembangunan 34 balai adat sebagai laboratorium pengembangan adat, membangun icon-icon khas Lampung Tengah, hingga menggelar sejumlah perhelatan kebudayaan.
“Ini semua adalah upaya saya melestarikan kebudayaan di Lampung Tengah. Dan saya ingin kebudayaan yang kita miliki, bisa dikenal secara luas hingga ke Mancanegara. Kalau bukan sekarang kapan lagi? Adanya beliau (Sjahroedin) juga menjadi peluang untuk mengenalkan kebudayaan Lampung ke internasional. Dengan MoU yang telah kita jalin, mudah-mudahan mimpi kita untuk mengenalkan Lampung keluar dapat tercapai,” harapnya.
Menanggapi hal tersebut, Sjachroedin menyatakan apresiasinya terhadap Mustafa yang begitu peduli dengan upaya pelestarian budaya di Lampung. Pada kesempatan itu ia mengucapkan terima kasih atas gelar adat yang dianugerahkan kepadanya. Dirinya sekarang sudah menjadi bagian dari masyarakat Lampung Tengah.
“Dengan MoU ini tentunya kita berharap akan memberikan dampak positif terhadap pelestarian budaya Lampung. Nantinya akan kita kenalkan kebudayaan-kebudayaan Lampung di luar negeri khususnya Kroasia. Niat bupati Mustafa untuk mengangkat kebudayaan Lampung harus kita dorong dan suport,” tandasnya.(*)
Sumber : http://partainasdem.id/read/4165/2018/02/09/mustafa-teken-mou-dengan-dubes-kroasia