Jakarta – Anggota Komisi VII DPR RI, Kurtubi yang sekaligus menjabat sebagai Ketua Kaukus Nuklir Parlemen menilai bahwa sudah seharusnya pemerintah membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) menciptakan udara yang lebih sehat dan ramah terhadap lingkungan.
“Pembangunan PLTU Batubara dengan porsi yang sangat besar dalam Program Pembangunan 35.000 MW adalah kurang tepat sehingga RUPTL perlu disempurnakan. Terlebih lokasi PLTU dengan kapasitas yang besar – besar, yang sebagian besar berada di pulau Jawa.”ujarnya.
Selain itu ia juga menjelaskan bahwa hal ini akan menambah dan mengotori udara Pulau Jawa dengan cukup signifikan karena saat ini di Pulau Jawa sudah dikelilingi oleh banyak sekali PLTU yang besar, mulai dari Suralaya di Banten, Indramayu di Jabar, Batang di Jateng hingga Paiton di Jawa Timur.
Dalam hal ini perlunya peran pemerintah untuk mendukung dan memperbanyak Pembangkit Listrik yang bersih dan ramah lingkungan dari energi baru dan terbarukan ( EBT) seperti, tenaga nuklir, panas bumisurya, bayu, biomas, biogas, arus laut dan yang lainnya ujar ahli pertambangan ini.
Hal ini tidak bisa dihindari bahwa PLTU Batubara menghasilkan produk ikutan berupa, CO2, NOx, debu maupun yang lainnya dapat meningkatkan suhu bumi, hujan asam dan penyakit saluran pernapasan.
Politisi Nasdem ini juga menambahkan bahwa Perlunya Energi bersih adalah trend dunia saat ini dan terdepan. Terlebih DPR RI melalui Komisi VII, bersama Mentri LHK sudah nenyetujui dan meratifikasi 2 UU, yaitu UU Persetujuan Atas Perjanjian Paris Tentang Perubahan Iklim dan UU Persetujuan Atas Konvensi Minamata Mengenai Merkuri.
“Semestinya yang harus diperbanyak terutama di Pulau Jawa adalah porsi EBT. Ini perlu insentif bukan disinsentif untuk EBT. Apalagi jika yang dijadikan acuan adalah BPP PLTU yang relatif “rendah” karena belum memperhitungkan biaya – biaya kerugian lingkungan hidup dan biaya kesehatan yang timbul karena produk ikutan PLTU yang bersifat pollutif,tutupnya.
SUMBER: http://www.fraksinasdem.org/2018/01/22/nasdem-pltn-sudah-saatnya-mulai-dibangun/