Jakarta, CNN Indonesia — Mantan Bupati Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur Herman Deru dan mantan Bupati Kabupaten Ogan Ilir (OI), Mawardi Yahya resmi maju dalam Pemilihan Gubernur Sumatra Selatan (Sumsel) 2018.
Pasangan bakal calon ini mendapat dukungan dari koalisi Partai Nasdem, Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), dan Partai Amanat Nasional (PAN). Deklarasi Deru-Mawardi digelar di Plasa Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang, Minggu (7/1).
Ketua Umum Garnita Malahayati Nasdem, Irma Suryani Chaniago mengatakan, dirinya akan mengawal kampanye pemenangan Herman Deru dan Mawardi Yahya. Meski calon lawannya Dodi Reza Alex Noerdin yang merupakan anak Gubernur Sumsel, Alex Noerdin, namun koalisinya tak gentar.
Herman Deru pernah kalah di Pilkada Sumsel 2013 melawan Gubernur-Wakil Gubernur terpilih.
“Bapaknya, bukan anaknya (Dodi Reza Alex Noerdin). Jadi kegagalan tidak akan menghalangi kita untuk sukses. Saya sebagai anggota DPR RI akan terus mendukung, harus dilakukan dan tidak tawar menawar,” ujar Irma kepada CNN Indonesia, Minggu (7/1/2018).
Pasangan Deru-Mawardi dinilai Irma mempunyai visi misi untuk perubahan Sumsel menjadi lebih baik. Terutama untuk pembangunan Sumsel, yang saat ini hanya berfokus di Kota Palembang saja.
Perbedaan pembangunan di Kota Palembang dan di Kabupaten/kota lainnya di Sumsel, lanjut Irma, sangatlah timpang. Jika dipersentasekan, pembangunan di daerah hanya 10 persen, sedangkan di Palembang sebesar 90 persen.
Hal ini juga terlihat dari investasi yang tidak menjamah daerah pelosok di Sumsel. Seperti jalanan yang masih banyak rusak, infrastruktur yang tidak merata hingga tingkat pengangguran yang tinggi di daerah.
“HD-MY akan memasukkan investasi secara merata ke 17 kabupaten/kota di Sumsel, agar pertumbuhan ekonomi berjalan dan masyarakat bisa bekerja. Jika mereka jadi Gubernur-Wakil Gubernur, kesejahteraan diberikan ke kita semua,” ungkapnya.
Partai Nasdem memutuskan untuk mendukung Pasangan Calon (Paslon) Herman Deru dan Mawardi Yahya dalam bursa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sumatera Selatan (Sumsel). (CNN Indonesia/Nefri Yu).
|
Salah satu strategi kampanye yang akan dikawalnya adalah dengan mendatangi daerah-daerah di Sumsel dan menyampaikan kerja nyata pasangan yang diusungnya. Nasdem pun optimis bisa memenangkan pasangan yang didukungnya di Pilkada serempak di tahun 2018 ini.
“Memang kader kami belum begitu banyak, mungkin sekitar 20 persen. Tapi Nasdem adalah partai yang terbuka untuk rakyat. Kita mau Play to Win di 2018 ini. Salah satunya di Palembang dan Sumsel,” ujar Irma.
Di sisi lain, Herman Deru mengatakan, dirinya dan Mawardi Yahya sudah memenuhi persyaratan untuk maju pada Pilgub Sumsel 2018 ini. “Bersama kader partai pengusung, kita meminta izin dan restu masyarakat Sumsel untuk menjadikan Sumsel lebih maju lagi,” ujarnya.
Sebagai kandidat calon Gubernur Sumsel untuk kedua kalinya, Deru mengaku tidak akan menggunakan politik hitam. Bersama ketiga partai pengusungnya, Deru-Mawardi sudah sepakat untuk mengharamkan praktik Pilkada yang buruk.
“Kita tidak tergoda dengan politik hitam atau cara tidak terhormat,” kata dia.
Meski belum resmi mendaftar, Deru-Marwadi sudah menjanjikan program-program kerakyatan. Misalnya menjadikan pemerataan pembangunan sampai ke desa-desa. Mereka berjanji akan berusaha menggandeng para investor guna merealisasikan programnya tersebut.
Pembangunan di seluruh pelosok ini akan menjadi program ungulan untuk mensejahterakan masyarakat Sumsel. Deru meyakini dengan adanya pemerataan pembangunan, tingkat perekonomia masyarakat Sumsel akan meningkat.
“Pemerataan pembangunan sekarang hanya di satu wilayah dulu. Program ini dulu dicetuskan, ternyata tidak berjalan. Akan kita hidupkan kembali pelaanan nyata untuk peningkatan perekonomian masyarakat Sumsel,” katanya.
Deru juga menyinggung soal program Sekolah Gratis dan Berobat Gratis di Sumsel. Program yang awalnya dicetuskan oleh Gubernur Sumsel Alex Noerdin ini, dinilainya masih belum terealisasi dengan baik dan mati suri.
Pelayanan ke masyarakat juga tidak hanya diberikan di perkantoran saja, tapi mereka berjanji akan melakukan pelayanan tanpa membedakan status sosial warganya.
“Kita ajak masyarakat untuk pro perubahan Secara umum, masyarakat Sumsel sudah paham untuk memilih. Jika kita mengajukan program dan visi misi, mereka akan menilai kita dan bisa mendapatkan suara tebanyak,” katanya.
Penuhi Syarat
Adapun, pasangan Deru-Mawardi Yahya akan mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumsel pada Selasa (9/1). Mereka akan membawa seluruh persyaratan saat pendaftaran.
Saat ini, dengan sokongan tiga partai, Deru-Mawardi sudah memenuhi persyaratan 15 kursi untuk mendaftar sebagai pasangan calon untuk Pilgub Sumsel. Diketahui, Nasdem dan Hanura sama-sama mengantongi 5 kursi ditambah PAN yang memiliki 6 kursi.
Belum lagi, ada kemungkinan partai lain juga yang akan merapat ke Deru-Mawardi dalam waktu dekat. Salah satunya Partai Perindo.
Dengan resminya pasangan Deru-Mawardi ini, maka kemungkinan besar Pilgub Sumsel 2018 bakal diikuti empat pasangan calon.
Selain Deru-Mawardi, anak Gubernur Sumsel, Alex Noerdin, Dodi Reza Alex Noerdin yang dikabarkan bakal ikut maju diketahui sudah mendapat dukungan dari Golkar (10 kursi) dan PKB (6 kursi). Apalagi PDIP (13 kursi) juga sudah resmi mendukung Dodi untuk maju.
Lalu ada Wakil Gubernur Sumsel Ishak Mekki MM yang juga berhasrat ingin maju. Dia mendapat dukungan dari Demokrat (11 kursi), PBB (2 kursi), PPP (2 kursi).
Kemudian ada bakal calon lainnya, yakni Bupati Lahat H Saefudin Aswari Rivai. Dia disebut-sebut sudah mendapat lampu hijau dari Gerindra (10 kursi) dan PKS (5 kursi). (ref)
SUMBER: https://www.cnnindonesia.com/nasional/20180108073211-32-267319/pilgub-sumsel-nasdem-tak-takut-lawan-anak-gubernur