TEGAL, (24 November): Ketua DPP NasDem Bidang Pertanian dan Maritim, Emmy Hafild melakukan Uji Petik Penggunaan Cantrang di pantai utara. Dalam pamantauannya ditemukan, nelayan yang menggunakan alat tangkap cantrang selalu memprioritaskan cumi-cumi sebagai tangkapan utama mereka ketika berlayar. Tingginya nilai jual cumi-cumi yang mencapai Rp 80,000/kg menjadi salah satu alasan nelayan cantrang ramai memburu hewan tanpa tulang belakang tersebut.
“Nilai jual cumi mahal sehingga lebih menguntungkan dibandingkan dengan jenis-jenis hewan laut lainnya,” ujar salah satu nahkoda kapal cantrang, Samsuri di Tegal Jawa Tengah, Kamis (23/11).
Pria yang telah menjadi kapten kapal selama 5 tahun tersebut melanjutkan, ketika menangkap cumi-cumi, para nelayan cantrang tidak perlu menjalar alat tangkap mereka hingga ke dasar laut. Hal tersebut dikarenakan habitat cumi-cumi yang berada di sekitar permukaan air laut.
“Kalau tangkap ikan-ikan itu kita harus menjulurkan alat tangkap kita hinga mendekati dasar laut. Sedangkan cumi kan ada di sekitar permukaan, sehingga dipastikan tidak sampai merusak terumbu karang yang ada di bawah laut,” tambahnya.
Diakui oleh Samsuri, adanya cantrang membuat ekonomi para nelayan menjadi lebih baik. Para nelayan tidak setuju jika pemerintah ingin melarang penggunaan cantrang pada Januari 2018 mendatang. Pelarangan cantrang dapat mematikan perputaran ekonomi para nelayan.
“Lebih enak memakai cantrang, karena sudah terbukti hasilnya. Kalau kita dipaksa menggunakan alat tangkap lain para nelayan harus belajar lagi dari awal dan harus mengeluarkan modal lagi,” tuturnya.
Emmy Hafild tidak menampik bahwa memang ada beberapa dampak negatif dari penggunaan alat tangkap jenis cantrang. Namun, dampak negatif tersebut terjadi apabila cantrang digunakan hingga ke dasar laut.
“Masalahnya itu terdapat pada ukuran jaring cantrang. Memang perlu diperbaiki namun apakah perlu hingga sampai dilarang?,” ujarnya seusai melakukan kegiatan uji petik alat tangkap cantrang di laut Tegal.
Emmy melanjutkan, kemungkinan rusaknya ekosistem bawah laut karena alat tangkap cantrang sangat dipengaruhi oleh cara nelayan menggunakan cantrang itu sendiri. Jika digunakan sesuai ketentuan, maka cantrang tidak menimbulkan kerusakan. Untuk itu sangat penting bagi pemerintah untuk mengkaji kembali rencana pelarangan cantrang bagi para nelayan dengan mengeluarkan regulasi cara pakai cantrang yang baik dan benar bagi nelayan. (Uta/*)
SUMBER: https://partainasdem.id/read/3573/2017/11/24/nelayan-cantrang-prioritaskan-buru-cumi-cumi