JAKARTA, (19 November):Â Ada sisi lain yang menarik selama jalannya HUT ke 6 dan Rakernas IV Partai NasDem yang baru dilakukan di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, 14-17 November lalu.
“Power banknya Kakak, kuat tiga kali charge, asli, ada suratnya.”
Itulah suara saat Wahidin menawarkan barang dagangan yang digendongnya kepada para peserta Rakernas IV Partai NasDem, Petang, Rabu (15/11). Bukan hanya power bank yang dia tawarkan di tenda-tenda tempat peserta Rakernas beristirahat. Tetapi ada juga Earphone dan berbagai jenis kabel terlihat di dalam tas gendongan yang dibawanya. Wahidin tidak sendiri. Ada lima pedagang lainnya yang menjajakan barang dagangan serupa dengannya.
Power bank yang dijualnya bukan barang yang murah untuk ukuran warga Jakarta yang terbiasa berbelanja daring. Di salah satu toko daring bersemboyan semua berawal dari online shop, power bank Wahidin bahkan berharga tidak lebih dari setengah harga yang ditawarkannya kepada peserta Rapat Kerja Nasional (Rakernas). Wahidin mengaku sudah berhasil menjual 17 power bank dan 21 ear phone ketika ditemui saat Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, usai berpidato malam itu.
Sugianto, pedagang pakaian, yang juga berjualan di arena Rakernas NasDem, tampak sumringah bercanda dengan peserta berikat kepala khas Lombok. Tidak terlihat kecanggungannya bercengkrama dengan para pengurus Partai NasDem dari tingkat kecamatan hingga daerah yang sedang duduk-duduk di tenda tempatnya berjualan.
“Oleh-oleh Jakarta Kakak,” begitu dia menawarkan barang dagangannya kepada siapa saja yang melintas.
Kaos-kaos bergambar landmark khas Jakarta pun berpindah tangan. Lima potong kaos dan dua potong celana dibeli peserta Rakernas asal Papua.
“Lumayan mas, sudah dua lusin kaos laku. Biasanya sih lebih banyak. Tar kali ya, masih pada nonton,” ucapnya saat dihampiri.
Sugianto menuturkan, di hari itu dia datang sore, menggantikan saudaranya yang dari kemarin berjualan. Dia mengaku, biasanya berdagang di pasar malam di sekitar Kemayoran. Namun karena sejak Senin (13/11) sudah melihat banyak umbul-umbul Partai NasDem, dia-pun menjajal peruntungannya dengan membawa dua kain besar barang dagangannya. Dia tidak berkeliling, namun tempatnya berjualan adalah tenda yang paling luas di antara tenda peserta lainnya.
Di sebelah tenda Sugianto, tepatnya di depan Mesjid At Taqwa, ada satu sepeda dengan sachet-sachet kopi dan minimal instan bergantungan. Niat membeli kopi panas tertunda karena pedangang pemilik sepeda ternyata sedang keluar.
“Lagi ambil air panas mas,” ujar bapak usia sekitar akhir 40-an yang duduk tepat disebelah sepeda.
“Ada kopinya mas?” tiba-tiba seorang peserta berpakaian batik dengan logo NasDem bertanya.
Menunggu hampir 10 menit, pedagang kopi bersepeda itu pun datang. Setelah menyampaikan pesanan,
“Sebentar bang, di plastikin apa enggak?” tanya dia.
Warsono, pedangang berusia 30-an ini pun dengan lincah mengaduk kopi yang telah ditaruhnya ke dalam gelas plastik.
“Awas panas!” Dia mengingatkan.
Warsono mengaku sudah tujuh kali mengisi dua termos air panas yang diselipkan di kotak dagangannya.
“Enggak jauh kok mas, cuma di luar pagar itu, ” ucapnya sambil menunjuk sumber air panas yang dibawanya.
Selain Warsono, ada dua ‘sepeda kopi’ lainnya yang berjualan yang sama. Tidak seberapa jauh dari tempat Warsono berjualan, sebenarnya ada kantin yang juga menjual kopi. Dengan harga dua kali lipat dari harga dagangan Warsono, kantin di dalam areal PRJ yang juga menjual makanan pun padat dikunjungi peserta Rakernas.
Setiap tempat dagangan di dalam areal PRJ (Gambir Expo) Kemayoran, tidak satu pun yang terlihat lengang. Pemandangannya merata. Seragam-seragam Partai NasDem mengisi setiap sudut tempat menjajakan dagangan. Bukan hanya di lokasi pedagang tradisional. Kafe-kafe di dalam areal acara juga penuh sesak dengan orang-orang berseragam NasDem. Padahal di hari yang sama sedang berlangsung juga pameran bertema plastic and rubber industry.
Raupan keuntungan yang diberikan dari Rakernas ini menambah ‘rejeki musiman’ yang diperoleh pada pedagang dan pemilik kios-kios dagangan di areal berlangsungnya acara.
Hal ini pula yang diakui oleh Sri Sumini dan suaminya yang memiliki kios di depan pintu masuk I areal PRJ Kemayoran. Dangan makanan dan minuman yang dijajakannya pun terkerek.
“Lumayan, dari kemarin (Selasa, 14/11) sudah ramai. Kalau acaranya lebih lama, bisa lebih nih,” ucapnya terkekeh saat ditemui Kamis, 16/11.
Sambil menyiapkan pesanan, tangan Sri yang dibantu suaminya pun terus bergerak mengambil bahan dan uang kembali untuk pembelinya.
Di depan kios Sri, bangku-bangku terisi penuh. Bahkan sejumlah peserta rakernas harus rela membawa minuman dan makanan pesanannya untuk dinikmati di pinggir-pinggir jalan sambil bersenda gurau dengan teman-teman peserta lainnya. Acara seperti yang diselenggarakan Partai NasDem sangat diharapkan oleh Sri dan pedagang lainnya untuk sering berlangsung di Kemayoran.
Ramainya pedagang di acara seperti dalam Rakernas Partai NasDem adalah pemandangan yang lazim terjadi di setiap gelaran yang bukan dikhususkan untuk perdagangan. Gelaran dengan jumlah peserta yang masif adalah gelaran yang selalu ditunggu oleh para pedagang. Tidak terkecuali para pedagang di area lokasi Rakernas Partai NasDem lalu.(*)
SUMBER:Â https://partainasdem.id/read/3541/2017/11/19/menangguk-untung-di-rakernas-nasdem
