JAKARTA, (31 Oktober): Generasi muda merupakan tulang punggung bangsa yang sejatinya tidak boleh menyerah dalam meraih sebuah kesuksesan. Untuk itu pemuda di Tanah Air diimbau untuk tetap konsisten mengejar cita-cita dalam mewujudkan Indonesia sebagai bangsa besar.
Hal itu disampaikan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo ketika memberikan kuliah singkat dihadapan ratusan mahasiswa Akademi Bela Negara (ABN) Partai NasDem, di Jakarta, Senin (30/10). Turut hadir Gubernur ABN IGK Manila dan Ketua Pengawas ABN Rerie L Moerdijat.
“Pemuda jangan hanya menjadi pemimpi. Harus action, fokus, tidak mudah menyerah dan frustasi, tapi perlu mencari kawan sebanyak-banyaknya untuk menimba ilmu. Setiap hari itu semua harus kita evaluasi dan pasti kita sukses,” ujar Gatot.
Mantan Kepala Staf TNI-AD itu, mengapresiasi ratusan pemuda yang bersedia mengejar mimpi membangun masyarakat dengan bergabung di ABN NasDem. Para pemuda yang berasal dari penjuru wilayah itu dianggapnya sebagai kader militan yang memiliki visi mulia untuk mengembalikan budaya bangsa.
Tercatat ada 454 pemuda ABN yang dikumpulkan untuk belajar bersama selama 4 bulan. Seluruhnya ditempa untuk mengerti dan memahami pelajaran yang diberikan, seperti kepribadian, aspek kebangsaan, serta aspek kepartaian.
“Inilah yang saya yakin kader dilatih di sini dengan penuh semangat dan akan dikembangkan di masyarakat. Saya yakin ini bukan hanya sekedar visi partai tapi untuk Indonesia.”
Gatot menambahkan, para pemuda pun harus siap menghadapi kompetisi global. Ia berharap di tangan pemuda nantinya Indonesia tidak terpecah seperti Yugoslavia, Sudan, dan Uni Soviet, lantaran persoalan agama, bahasa, dan ekonomi.
“Indonesia mulai di warna kulit, warna rambut, bahasa suku, agama, letak geografis, dan masih banyak lagi tapi sampai sekarang masih utuh. Kenapa? Itu karena Pancasila. Yakinlah kepada Pancasila yang sudah teruji selama 72 tahun itu yang sekarang juga diterapkan di ABN,” terang dia.
Menurut dia, tantangan yang dihadapi bangsa tidak ringan dan merupakan sebuah keniscayaan. Meski demikian, para pemuda sebaiknya tetap waspada agar bisa mengembalikan ke-Indonesiaan, yakni bersatunya manusia-manusia berjiwa patriot serta kesatria yang selalu bekerja dengan prinsip gotong royong.
“Sekarang mengapa sudah merdeka kita malah sendiri-sendiri, ego muncul. Kita harus kembali lagi bersatu, sama-sama membangun, dan ikuti komando dari pemerintah. Kalau ada sesuatu yang menyimpang lakukan koreksi sesuai jalur yang benar, bukan dengan media sosial saling menjelekkan. Inilah yang harus kita perbaiki,” tandasnya. (Uta/*)
SUMBER: https://partainasdem.id/read/3400/2017/10/31/panglima-tni-kita-harus-kembali-lagi-bersatu