JATENG.NASDEM.ID – Para Petani Tambak di Kabupaten Brebes mengeluhkan banyaknya saluran air pasang surut yang mampat. Hal ini menyebabkan masuk dan keluarnya air rob ke area pertambakan tidak optimal.
Atas kondisi ini, para petani tambak meminta pada Dinas perikanan Kabupaten Brebes agar segera mengeruk saluran air pasang surut di areal pertambakan. Seorang petani tambak yang ditemui oleh pengurus NasDem mengatakan bahwa kondisi ini terjadi sudah lama.
“Ini sangat mengganggu karena keluar masuknya air laut. Harapannya, ini harus dikeruk. Mudah-mudahan dinas terkait bisa cepat menangani,” ujar Sucito, petani tambak asal Pedukuhan Pulopampes, Desa Pulogading, Kabupaten Brebes.
Menurutnya, mampatnya saluran ini terjadi pada saluran sepanjang 2,5 kilometer. Akibatnya, para petani harus menggunakan pompa air diesel akibat masuk keluarnya air rob tidak maksimal.
Melihat kondisi ini, Wakil Ketua Bidang Pertanian, peternakan, dan Kelautan DPD NasDem Kabupaten Brebes Kak Atmo Suwito mendorong pada dinas terkait untuk segera menangani masalah menahun yang telah dihadapi oleh petani ini.
“Saluran ini harus diperdalam kalau tidak masuknya air laut akan berkurang. Produktivitasnya juga akan menurun tambak ini. Panjangnya kita perkirakan 2,5 km,” ujar Kak Suwito, Kamis (28/10).
Sambil menyisir lokasi tambak, Kak Suwito juga mendapati sungai yang digunakan oleh para nelayan untuk melaut mengalami pendangkalan. Untuk itu, ia mendorong kepada dinas terkait untuk segera menangani hal ini agar pendapatan para petani tak terus merosot.
“Harus ada program dari Pemerintah Kabupaten Brebes dan Jawa Tengah untuk memperdalam salurah air tambak agar bisa dilalui oleh perahu,” katanya menegaskan.
DPD NasDem Kabupaten Brebes diketahui aktif melakukan berbagai pendampingan ke masyarakat. Setelah berhasil memperkenalkan pupuk cair yang berdampak pada kenaikan produksi panen, NasDem Brebes akan terus melakukan pendampingan kepada para buruh tani sebagai salah satu amanat partai.