JATENG.NASDEM.ID – Beberapa kabupaten di Bali diterjang banjir dan tanah longsor sejak Minggu (16/10) lalu dengan total 230 titik bencana di enam kabupaten terdampak yaitu Karangasem, Jembrana, Tabanan, Bangli, Gianyar, dan Badung.
Merespon situasi ini, DPW NasDem Jateng menerjunkan tim Badan Rescue untuk merespon bencana banjir dan tanah longsor yang melanda beberapa Kabupaten di Bali pada Kamis (20/10) ke Kabupaten Jembrana.
Banjir yang terjadi kali ini merupakan banjir terbesar yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Ketua Badan Rescue NasDem Jateng Dono Iswadi mengatakan bahwa hari ini pihaknya bersama Badan Rescue NasDem Bali tengah melakukan asesmen di Kabupaten Jembrana.
“Ada tiga kecamatan di Kkecamatan di Jembrana yang terdampak, hari ini kami tengah melakukan asesmen dan nanti malam akan kita musyawarahkan untuk merumuskan apa yang dibutuhkan oleh para korban,” terang Dono siang ini.
Melihat dampak banjir di lapangan, ia menegaskan bahwa perlu pembenahan infrastuktur yang membutuhkan biaya yang besar. Ia juga melaporkan bahwa memasuki hari keempat pasca-bencana, lumpur yang merendam permukiman warga masih setinggi satu meter.
Saat ini, gabungan Badan Rescue NasDem Jateng dan Bali mendirikan posko di beberapa titik mengingat masyarakat tak memiliki tempat pengungsian serta ingin tinggal di dekat tempat tinggal mereka.
“Untuk yang tergenang air sudah surut, yang masih tergenang lumpur masih berbenah. Yang jelas rumah belum bisa ditempati,” terangnya menjelaskan situasi terkini.
Ia menegaskan bahwa saat ini yang dibutuhkan selain perbaikan infrasturktur adalah kebutuhan logistik, baju layak pakai, serta alat untuk membersihkan lumpur. Banjir bandang yang datang dari luapan sungai ini juga diketahui menimbulkan kerugian materi yang tak sedikit.
“Yang adalah sedimen yang tinggi dan meluap dan membawa kayu dan meluap ke permukiman,” tambahnya.
Saat ini pihaknya akan fokus untuk mrnyalurkan logistik, pengangkatan lumpur, serta berbagai tindakan pasca-bencana lainnya.