JATENG.NASDEM.ID – Batik yang telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan budaya takbenda merupakan kebanggaan bagi bangsa Indonesia. Menjadi salah satu warisan budaya, Batik merupakan simbol kecintaan warga negara Indonesia.
Hari Batik Nasional yang diperingati tiap 2 Oktober merupakan momentum untuk terus berinovasi mepertahankan kekayaan budaya bangsa hingga ke generasi mendatang.
Sadar akan tanggung jawab untuk turut melestarikan budaya ini, para pemuda yang tergabung dalam Karang Taruna Tunas Karya Desa Tunahan, Kecamatan Keling, Kabupaten Jepara, menggelar mini workshop pembuatan batik.
“Bersama para pemuda pemudi Desa Tunahan kami melihat dan belajar tentang pengelolaan dan pembuatan batik di desa Tunahan untuk mempresentasikan dan mengembangkan budaya yang ada di desa masing-masing,” terang Ketua Karang Taruna Desa Tunahan Gatot Agusta Priambodo ini, Rabu (5/10).

Kegiatan yang digelar bersama komunitas Peduli Literasi Anak (PELITA) ini merupakan upaya para pemuda untuk turut melestarikan batik. Kesempatan ini juga digunakannya sebagai kesempatan untuk mengembangkan potensi para pemuda yang memiliki ketertarikan di bidang batik.
Mereka mengikuti tahap demi tahap pembuatan batik yaitu menggambar pola, mencanting, mewarnai, hingga batik siap digunakan. Proses yang panjang dan tak sebentar mengajarkan mereka sebuah karya luar biasa membutuhkan membutuhkan ketekunan.
Gatot yang juga Ketua Bidang Pemilih Pemula dan Milenial DPD NasDem Kabupaten Jepara ini menegaskan bahwa peran kaum muda sangat dibutuhkan dalam ranah sosial, Karang Taruna merupakan salah satu wadah bagi para pemuda untuk mengimplementasikan hal tersebut.
“Organisasi pemuda yang membidangi banyak potensi baik dalam bidang sosial, agama, budaya, olahraga usaha kreatif dan lain-lain,” tegasnya.
Lelaki yang aktif di dunia pendidikan ini menegaskan bahwa pemuda menjadi salah satu pelopor dan menjadi garda terdepan untuk mengajak masyarakat agar tetap menjaga dan merawat budaya agar tetap terjaga keasliannya.