JATENG.NASDEM.ID – Suasana Dusun Sawit RT 1 RW 1, Desa Bansari, Kecamatan Bansari, Kabupaten Temanggung, disibukkan dengan pembangunan Musala Al-Fadhilah, Sabtu (25/12). Musala itub akan menjadi tempat ibadah pertama untuk masyarakat di desa tersebut.
Pembanguann musala ini mendapatkan bantuan aspirasi dari anggota DPRD Kabupaten Temanggung dari Fraksi NasDem Kak Umi Fadhilah sebesar Rp 100 juta rupiah. Antusiasme masyarakat untuk membangun tempat ibadah tersebut tampak luar biasa, tua muda, lelaki perempuan, guyub rukun untuk turut membantu pembangunan yang sudah pada tahap pengecoran.
“Alhamdulillah pagi ini kami diundang dari panitia pembangunan Musala Al Fadhilah. Alhamdulillah dana kita beri aspirasi untuk tahun 2021. Kebetulan dusun ini belum punya musala dan kita ikut prihatin karena masyarakat jauh jika ingin beribadah,” ujar Kak Umi yang turut hadir di lokasi pembangunan musala, pagi tadi.
Suka cita dan terima kasih masyarakat tersebut tercermin dengan diabadikan nama Kak Fadhilah menjadi nama musala tersebut. Hal itu juga menandakan apresiasi dari masyarakat setempat. Kak Umi tak dapat menyembunyikan rasa harunya saat masyarakat guyub, rukun gugur gunung (kerja bakti) dalam pembangunan musala tersebut.
“Harapan saya pribadi khususnya, masyarakat di Dusun Sawit bisa lebih dekat dalam beribadah. Insyaallah apa yang menjadi cita-cita dan keinginan dari masyarakat sawit ini bisa terlaksana,” harap anggota Komisi C ini.
Sementara itu, dalam kesempatan tersebut turut hadir Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan DPD NasDem Kabupaten Temanggung kak Eko Budi Hartono. Ia mengatakan bahwa sebelumnya Kak Umi juga telah memberikan bantuan pada masyarakat setempat berupa dana aspirasi sebesar Rp 100 untuk betonisasi dan pavingisasi pada tahun 2020 lalu.
Di tahun ini, dana aspirasi tersebut dipergunakan untuk membangun musala seluas 11×14 tersebut. “Musala Al-Fadhilah ini berasal dari dana aspirasi sebesar 100 juta Kak Umi. Mushala seluas 11×14 dan bawahnya yang akan dibuat untuk rumah lagan. Saat ini masih dalam tahap pengecoran,” Kak Eko menerangkan dengan detail.
Senada dengan Kak Umi, ia juga makin semangat saat melihat masyarakat kerja bakti. “Masyarakat sangat antusias, bapak-bapak dan ibu-ibu ikut kerja bakti. Masyarakat bahkan membawa konsumsi sendiri. Semua gotong royong seperti holobis kuntul baris dalam kerja bakti,” pungkasnya.