JATENG.NASDEM.ID – Obyek wisata Borobudur yang terletak di Kabupaten Magelang turut terdampak pandemi beberapa waktu lalu sehingga harus ditutup total. Akibatnya, para pelaku wisata yang mengandalkan kehidupan dari candi Buddha ini juga turut menurun pendapatannya.
Namun begitu, dengan makin menurunnya angka Covid-19, wisata Borobudur mulai dibuka sejak 16 November lalu meski hanya di pelataran. Kabar baik ini disampaikan anggota DPRD Kabupaten Magelang dari Fraksi NasDem Kak Maladi.
Menurutnya, saat ini kegiatan ekonomi sudah mulai tampak. Meski wisatawan sempat kecewa karena tak bisa naik ke candi, namun mereka bisa memanfaatkan wisata belanja dan potensi wisata lain di sekitar candi.
“Saya melihat, Alhamdulillah dari warga pelaku wisata sudah mulai ada kehidupan dan perputaran ekonomi, meski pengunjung masih di bawah berapa ribu. Komunitas wisata juga jadi bertambah,” ujar Kak Maladi, Kamis (17/12).
Meski wisatawan hanya bisa berkunjung ke zona 1 atau di pelataran saja, namun para pelaku enonomu mulai bergeliat mengingat selama candi tutup, mereka hanya bekerja di rumah dengan mengandalkan bertani.
Saat ini para warga makin kreatif dan memanfaatkan potensi desa-desa di sekitar Candi Borobudur. “Ada Jeep, volk wagon, sekuter, andong wisata, sudah mulai hidup. Dari desa-desa sudah mulai muncul untuk kunjungan ke destinasi termasuk ke balkondes (balai ekonomi desa),” tambah Ketua DPD NasDem Kabupaten Magelang ini.
Sebagai informasi, di Borobudur ada 20 balkondes yang mayoritas ditangani oleh badan usaha milik desa (Bumdes). Saat ini, mereka mulai berlomba meramaikan desa dengan tujuan wisata kampung.
Sebagai salah satu pelaku wisata, Kak Maladi menjelaskan bahwa kunjungan wisatawan belum begitu signifikan. Namun, hal ini sudah cukup membuat para pelaku wisata mendapatkan penghasilan.
Tiap harinya, paling tidak 4 ribu wisatawan berkunjung dan akan bertambah di hari Minggu. “Tanggapan wisatawan pasti ada kekecewaan karena tak bisa naik, tapi untuk menghibur diri kan ada pedagang UMKM,” katanya.
Dengan pembatalan pemberlakuan PPKM di masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) oleh pemerintah, Kak Maladi sangat menyambut baik keputusan ini. selain itu ia juga berharap agar vaksinasi pemerintah bisa dikebut hingga wisata bisa dibuka sepenuhnya.
“Kami dari pelaku wisata sangat bersyukur, karena mayoritas di daerah wisata vaksin sudah cukup tinggi. Di setiap wisata ini diberlakukan, protokol tetap kita terapkan. Pembatalan PPKM, bagi pelaku wisata sangat kami sambut dengan gembira,” pungkasnya.