JATENG.NASDEM.ID – Anggota DPRD Kabupaten Pati dari Fraksi NasDem Kak Roihan memberi perhatian pada dunia pendidikan dan berbagai permasalahan sosial. Bersama para tokoh masyarakat, pengajar, pelajar, serta perempuan NU, Kak Roihan menggelar reses di MI Tarbiyatussibyan Gunungwungkal, Minggu (24/10) kemarin.
“Saya memberikan perhatian penuh pada bidang pendidikan. Pendidikan tatap muka baru bisa dilakukan 50 persen. Padahal masyarakat sudah jenuh dengan konsisi ini,” kata Kak Roihan dalam keterangannya.
Dari para pelajar dan pengajar yang hadir dalam reses tersebut, Kak Roihan menerima berbagai aspirasi dan masukan terkait pelaksanaan pembelajaran jarak jauh yang dianggap kurang efektif.
Untuk itu, pihaknya mendesak kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Pati untuk segera melaksanakan pembelajaran tatap muka. Namun, ia juga memberikan pengertian pada masyarakat bahwa pembelajaran tatap muka ini perlu banyak persiapan.
“Saya mendesak agar pemda segera melaksanakan pendidikan tatap muka karena masyarakat sudah jenuh dengan PJJ. Banyak yang harus disiapkan terkait infrasutruktur dan juga protokol kesehatan,” katanya kepada peserta.
Dalam reses ini, kak Roihan juga menyampaikan komitmen dan perjuangannya untuk memperjuangkan BOSDA (BOS Daerah) untuk sekolah negeri dan swasta. “Kami mendorong pada pemerintah daerah karena itu sangat dibutuhkan oleh masyarakat,” anggota komisi D ini menekankan.
Di samping masalah pendidikan, Kak Roihan juga memaparkan kondisi Kabupaten Pati yang kembali masuk ke dalam level III PPKM. Ia menekankan bahwa kondisi ini bukan akibat banyaknya masyarakat yang positif Covid-19.
“Bukan karena banyak yang positif, namun karena distribusi vaksin yang sampai saat ini belum merata,” ujarnya.
Untuk itu, Kak Roihan berpesan agar masyarakat terus menerapkan protokol kesehatan berupa 5M sembari menunggu datangnya vaksinasi. Ia juga berkomitmen untuk terus mengawal berbagai bantuan untuk keluarga prasejahtera yang diketahui akhir-akhir ini ngadat.
“Ada pula usulan terkait bantuan sosial karena banyak rekening yang kosong, sampai sekarang di daerah kami masih ada keterlambatan. Mendorong pemda agar bisa menyelesaikan,” pungkasnya.