JATENG.NASDEM.ID – Pelaksanaan uji coba membuka pintu masuk bagi wisatawan asing harus sesuai aturan yang ditetapkan dengan pengawasan ketat. Sejumlah langkah untuk mempertahankan terkendalinya Covid-19 di tanah air harus konsisten dilakukan.
“Jangan lagi ada oknum-oknum yang melanggar aturan karena dampaknya akan sangat berbahaya bagi upaya pengendalian Covid-19 di tanah air yang saat ini mulai menunjukkan hasil yang baik,” kata Wakil Ketua MPR RI Kak Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Senin (11/10).
Pemerintah merencanakan pembukaan pariwisata di Bali dengan menerima penerbangan internasional mulai Kamis (14/10) dengan sejumlah persyaratan, antara lain penumpang kelas internasional harus punya bukti booking hotel untuk karantina minimal 8 hari dengan biaya sendiri.
Selain itu, wisatawan yang diizinkan ke Pulau Dewata adalah yang berasal dari Korea Selatan, China, Jepang, Abu Dhabi, Dubai, dan Selandia Baru.
Menurut kak Lestari, sejumlah persyaratan itu membutuhkan petugas pelaksana di lapangan yang berintegritas untuk menjalankannya.
Apalagi, jelas Kak Rerie, sapaan akrab Lestari, sejumlah negara tetangga kita seperti Singapura, Filipina dan Australia sedang mengalami peningkatan kasus positif Covid-19 cukup signifikan.
Potensi kebocoran lalu lintas orang dari negara-negara yang sedang mengalami peningkatan kasus positif Covid-19, tegas Rerie, harus diantisipasi dengan baik, lewat upaya pengawasan yang ketat dan transparan.
Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu sangat berharap tidak ada lagi oknum yang memanfaatkan momentum pembukaan kembali pariwisata di Bali dengan melanggar aturan yang ditetapkan.
Pelanggaran terhadap aturan itu, jelas Kak Rerie, berisiko tinggi karena dapat menggagalkan upaya pengendalian Covid-19 di tanah air yang saat ini mulai menunjukkan tanda-tanda membaik.
Menurut Kak Rerie, konsistensi para pemangku kepentingan dan pelaksana di lapangan dalam menjalankan kebijakan pembukaan kembali pariwisata Bali untuk wisatawan asing, sangat diharapkan.
Upaya untuk mempertahankan terkendalinya Covid-19 di tanah air, tegas Kak Rerie, merupakan bagian dari ujian kita dalam melaksanakan nilai-nilai yang diwariskan oleh para pendiri bangsa, seperti cinta tanah air, gotong-royong, rela berkorban dan kemanusiaan.*