18Tube.tv is a free hosting service for porn videos. You can create your verified user account to upload porn videos to our website in several different formats. 18tube Every porn video you upload will be processed in up to 5 working days. You can also use our embed code to share our porn videos on other websites. On 18Tube.tv you’ll also find exclusive porn productions shot by ourselves. Surf around each of our categorized sex sections and choose your favorite one: amateur porn videos, anal, big ass, blonde, brunette, etc. You will also find gay and transsexual porn videos in their corresponding sections on our website. Watching porn videos is completely free!

Hari Kesaktian Pancasila, Kak Eva Yuliana Ajak Belajar dari Sejarah

JATENG.NASDEM.ID – Hari Kesaktian Pancasila yang diperingati tiap 1 Oktober tak bisa dipisahkan dari petistiwa Gerakan 30 september (G30S) pada 1965 lalu. Ditetapkan 55 tahun yang lalu oleh Presiden kedua RI Soeharto, Hari Kesaktian Pancasila diperingati dengan hidmat tiap tahunnya.

Hari Kesaktian Pancasila ini diperingati untuk mengingat jasa para perwira AD yang gugur akibat peristiwa pada 30 September 1965 dan menghormati perjuangannya untuk mempertahankan kesatuan Indonesia.

Menyambut hari Kesaktian Pancasila, anggota Komisi III DPR RI Kak Eva Yuliana menekankan bahwa peristiwa ini merupakan salah satu bagian dari sejarah besar yang dialami oleh Bangsa Indonesia.

“G30S merupakan sejarah gelap di Indonesia (a dark history in Indonesia). Sebuah bangsa besar adalah bangsa yang belajar dari sejarahnya,” kata Kak Eva Yuliana saat mengisi seminar yang digelar oleh UIN Radem Mas Said Surakarta, Jumat (1/10) siang.

Kak Eva meyakini bahwa PKI sudah tak lagi eksis di Indonesia. Namun begitu tantangan lain kini tengah dihadapi oeh masyarakat dalam kehidupan berbangsa ndan bernegara.

“Ini bukan berarti, Indonesia bebas dari ancaman dari kelompok yang ingin menggantikan Pancasila sebagai ideologi
negara. Kita harus mewaspadai dan menangkal kelompok – kelompok tersebut. Aksi – aksi intoleransi seperti pelarangan pembangunan rumah ibadah, dan juga aksi terorisme merupakan contoh bahwa ada aksi nyata untuk menggoyang NKRI,” terangnya secara gamblang.

Dalam penuturanya, Kak Eva mengajak pada audiens untuk belajar berbagai hal dari peristiwa ini. “Perbaikan sistem politik, tatanan masyarakat, kehidupan ekonomi masyarakat berangsur pulih. Kita harus bisa memberi pelajaran bagi generasi kedepan, baik itu adik-adik mahasiswa, anak anak kita,” Kak Eva menekankan.

Sebagai generasi yang melek akan sejarah, Kak Eva mengajak para audiens untuk membantu para generasi muda dan orang terdekat untuk memahami empat pilar kebangsaan yaitu Pancasila, NKRI, Bhinneka Tunggal IKA, dan UUD 1945.

Empat pilar ini menjadi jawaban dari tiap tantangan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia. Terutama pancasila yang selalu relevan diterapkan di situasi dan berbagai era di Indonesia.

“Selain 4 konsensus kebangsaan, kepatuhan terhadap Hukum dan HAM merupakan indikator sebuah negara kuat. Negara yang kuat adalah yang menghargai hak asasi manusia. Baik itu hak sipil politiknya, hak ekonomi, sosial dan budaya,” tambahnya.

Degan memahami dan meresapi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, Kak Eva yakin jiwa nasionalisme akan tumbuh beriringan

“Sebagai seorang perempuan dan ibu, saya memahami bahwa ibu itu adalah madrasah paling awal bagi anak-anaknya. Anak-anak yang sudah mencintai NKRI sejak dini, mampu memahami Indonesia merupakan hasil dari bimbingan ibunya yang mencintai NKRI juga,” kata perempuan yang juga Ketua DPD NasDem Sukoharjo ini memberikan contoh.

Untuk itu ia mengajak agar masayrakat mengamalkan nilai-nilai Pancasila di lingkungan terkecil terlebih dahulu. “Mari semua kita mengamalkan kecintaan terhadap negara kita mulai dari kelompok sosial terkecil di masyarakat, yakni keluarga,” pungkasnya.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top