JATENG.NASDEM.ID – Kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sangat efektif menurunkan jumlah kasus positif COVID-19 di Kabupaten Brebes. Hal itu dinyatakan Bupati Brebes Idza Priyanti usai audiensi bersama sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam aliansi mahasiswa dan pemuda Kabupaten Brebes di pendopo Pemkab Brebes, Rabu (11/8)
“Saya kira penerapan PPKM sudah tepat. Apalagi, saat ini kasus positif menurun dan kita masuk zona oranye,” kata Idza Priyanti.
Ia menambahkan, Pemkab Brebes juga telah memberikan kelonggaran kepada para pedagang untuk tetap berjualan, meskipun harus mematuhi protokol kesehatan yang ada. “Termasuk kepada para pembeli untuk mematuhi Prokes dan jumlahnya kita batasi untuk antisipasi terjadinya kerumunan. Yang paling penting harus patuhi Prokes,” tegasnya.
Di sisi lain, pengurus DPD Partai NasDem Kabupaten Brebes Bidang Siber Kakak Yoko mengatakan, sejak pemberlakuan PPKM di Kabupaten Brebes banyak PKL yang mengeluh karena terpaksa tutup dan razia gencar oleh petugas gabungan.
Kak Yoko memberi catatan, saat ini, berdasarkan pantauannya kondisi sudah lebih baik karena telah ada pelonggaran sejak PPKM level 3 diberlakukan.
Ia menilai penerapan PPKM di Kabupaten Brebes kurang efektif karena kebanyakan masyarakat di bawah kerap masih melanggar aturan. Ia mencontohkan masih banyak warga yang berpergian keluar rumah. Beberapa kegiatan menimbulkan kerumunan, termasuk saat penyerahan bansos.
“Kami datang ke sini untuk menanyakan terkait bantuan sosial PPKM apakah sudah tepat sasaran atau belum. Dan tadi sudah dijelaskan bahwa pemerintah telah menyalurkan Bansos ke warga yang terdampak COVID-19. Dan kami juga memberikan apresiasi kepada Pemkab Brebes karena kasus penurunan COVID-19 terjadi di Brebes setelah pemberlakuan PPKM,” kata Kak Yoko
Namun, Kak Yoko memberikan apresiasi kepada Pemkab Brebes karena kasus Covid-19 terjadi penurunan setelah pemberlakuan PPKM. Berdasarkan indikator pengendalian pandemi Covid-19 menunjukkan tren perbaikan. Tercermin dari angka penurunan tren kasus penularan atau positivity rate, penurunan angka kematian atau fatality rate, penurunan tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit (bed occupancy ratio/BOR), dan kenaikan angka kesembuhan atau recovery rate.
Namun, ia menambahkan di lapangan masih banyak masyarakat yang enggan berobat di rumah sakit karena khawatir bila didiagnosa positif Corona. “Jadi pemerintah hanya melihat data bukan yang di lapangan” Kak Yoko menegaskan.
Menurut Kak Yoko pemerintah harus hati- hati dalam mengambil kebijakan untuk perpanjangan PPKM mendatang. Meski demikia, ia berharap masyarakat tetap berpikir positif dan percaya penuh pada langkah pemerintah dalam memerangi pandemi. Ia menekankan agar tidak ada yang memanfaatkan situasi.
Berdasarkan keputusan pemerintah, Kabupaten Brebes masuk dalam PPKM Level 3. Penerapan PPKM ini dilakukan hingga Senin (16/7) mendatang. Semengtara itu, data corona.brebeskab.go.id,total kasus konfirmasi positif Covid-19 perRabu (11/8) mencapai 10.660 dengan kasus meninggal dunia sebanyak 1.103 orang. (NJ27)