JATENG.MEDIA.ID – Atas arahan Ketua Umum NasDem Surya Paloh terkait dengan adanya sejumlah pengurus dan kader NasDem Jateng yang telah meninggal baik yang terpapar Covid -19 maupun dikarenakan menderita penyakit lainnya, maka akan diadakan tahlil bersama pada Kamis, 12 Agustus 2021 setelah salat Isya.
‘’Kemarin melalui sambungan telepon, saya melapor ke Pak Surya yang kebetulan sedang berada di Bali, terkait dengan sejumlah kader dan pengurus NasDm Jateng yang gugur karena Covid, beliau menyampaikan pesan duka cita mendalam untuk keluarga yang ditinggalkan sembari mengucapkan terimakasih atas segala darma bakti para almarhum demi membesarkan partai,’’ ujar Ketua DPP NasDem Pemenangan Jawa III (Jateng dan DIY) Sugeng Suparwoto ketika memberikan sambutan pada tahlil mengenang tujuh hari kepergian Ketua DPD NasDem Banyumas Irwan Budi Santoso (Pak Lurah Djoni), Senin(2/8) malam kemarin.
Sugeng Suparwoto yang juga Ketua Komisi VII DPR RI itu menambahkan, Pak Surya meminta agar NasDem tetap membangun silaturahmi dan kegotongroyongan kepada para keluarga yang ditinggallkan. ‘’Semasa hidup, almarhum telah memberikan jasa dan kontribusinya sesuai dengan kapasitas masing-masing, karena itu jalinan silaturahmi tersebut harus dijaga dan dipupuk sebagai rasa pertanggungjawaban partai terhadap almarhum,’’ ujarnya.
Terkait dengan hal itu, lanjut Sugeng, NasDem Jawa Tengah diminta untuk mendata semua kader dan pengurus yang wafat di sekitar Juni 2021 atau ketika merebaknya kasus Covid-19 di Jawa Tengah. ‘’Saya minta kepada Pak Maharso untuk kiranya bisa membuat daftar siapa saja kader dan para pengurus yang telah lebih dulu berpulang,’’ katanya.
Seperti diketahui, dua bulan ini sejumlah pengurus kader dan pengurus NasDem Jateng meninggal dunia seperti Pak Lurah Djoni, Bendahara NasDem Surakarta KRAP Eko Susanto Adiningrat dan Ketua Fraksi NasDem DPRD Jepara Hadi Patenak.
Menurut Sugeng Suparwoto yang pernah bertekun di dunia jurnalistik itu, dalam kesempatan tahlil bersama itu juga akan disampaikan ungkapan belasungkawa demi menjaga silaturhami dengan keluarga almarhumah.
‘’Sebelum saya ikut membangun NasDem pada 2011, sejak tahun 1990-an telah bergabung di Media Indonesia salah satu media yang dimiliki Pak Surya. Sekitar tahun 1993an, ada teman redaktur yang wafat dan meninggalkan anak balita. Atas permintaan langsung dari Pak Surya, perusahaan masih mempertahankan gaji teman saya yang sudah wafat itu untuk membantuk biaya pendidikan dan kehidupan keluarga itu, bahkan bantuan itu masih diberikan ketika sang ibu sudah membentuk keluarga baru hingga sang anak menyelesaikan kuliahnya,’’ ujarnnya,
Menurut Sugeng banyak contoh yang bisa disampaikan untuk menunjukkan tentang upaya menjaga silaturahmi kepada mereka yang telah memberikan kontribusi setelah yang bersangkutan meninggal. ‘’Jadi kalau kemarin Pak Surya meminta saya untuk menyampaikan empati dan rasa duka, bagi saya, itu adalah karakter dan kepribadian dari beliau yang sudah dilakoni sejak awal saya mengenal beliau.’’
Itulah makanya, ketika ia menyampaikan sambutan dalam doa tahlil untuk mendiang Pak Lurah Djoni, secara terbuka disampaikan bahwa jika ada hal-hal yang terkait dengan tanggungjawab almarhum belum terselesaikan kiranya dapat disampaikan kepada dirinya.
‘’Saya sangat mengenal Pak Lurah Djoni ini, segenap perhatian diicurahkan untuk partai, tidak mengenal waktu dan pasti beliau juga telah cucul demi jalannya organisasi. Jadi, keluarga almarhum jangan merasa sendiri, kami tetap menjadi bagian dari keluarga Pak Lurah Djoni,’’ ujarnya.