JATENG.NASDEM.ID – NasDem Kudus terus menyalurkan bantuan logistik, obat-obatan, dan alat-alat kesehatan yang disiapkan oleh Wakil Ketua MPR dari Fraksi NasDem Ibu Lestari Moerdijat. Bantuan tersebut sebagai bentuk belarasa terhadap warga yang sedang menjalani isolasi mandiri (isoman) Covid-19.
‘’Bantuan alat-alat medis, logistik, dan yang lain-lain sangat diharapkan masyarakat Kudus dan dibagikan ke RSUD Kudus dan RS Islam Kudus. Bantuan ini sangat baik sekali dan diharapkan oleh masyarakat Kudus supaya bisa mengurangi dampak penyebaran pandemi Covid-19,’’ ujar Ketua DPD NasDem Kudus Superiyanto dalam keterangan tertulisnya, Rabu (23/6).
Menurut Superiyanto semua bantuan tersebut diberikan oleh Ibu Lestari Moerdijat atau yang lebih dikenal sebagai Mbak Rerie, anggota DPR RI Dapil II Jateng (Demak, Kudus dan Jepara). ‘’Mbak Rerie dan tim siaga 24 jam memantau perkembangan Kudus dan wilayah lain di Jawa Tengah. Beliau selalu update tentang kondisi masyarakat yang sedang berjuang menghadapi amukan Covid-19 ini,’’ ujarnya.
Menurut Superiyanto, Mbak Rerie sangat peduli sekali terhadap warga Kudus, terutama para warga yang sedang menjalani isolasi mandiri. ‘’Setiap hari Mbak Rerie menanyakan kondisi ibu-ibu dan balita yang sedang menjalani isoman. Beliau selalu bertanya, sudah dikirimi biskuit belum? Suah dikirimi vitamin belum? Jika kami menjawab belum, maka beliau meminta kami untuk segera mengirimkannya,’’ katanya.
Dalam mengimplementasikan belarasa tersebut, Mbak Rerie melalui Sahabat Lestari dan NasDem Kudus berjibaku bersama-sama membantu masyarakat Kudus dalam menghadapi pandemi ini. ‘’Jadi Sahabat Lesari yang merupakan kepanjangantanan Mbak Rerie di lapangan, telah membuat posko pemantauan yang bekerja selama 24 jam. Berdasarkan pantuan ini, maka bantuan-bantuan logistik didistribusikan ke masyarakat,’’ ia menjelaskan.
Menurut Superiyanto, bantuan-bantuan dari Mbak Rerie itu sebagian besar di salurkan lewat BNPD Kudus dan ke rumah sakit di Kudus. ‘’Namun ada juga yang dikirimkan langsung oleh tim dari Sahabat Lestari, tetapi juga ada yang didistribusikan melalui kurir. Pokoknya sarana yang lebih efektif, itulah yang digunakan,’’ katanya.
‘’Dalam kondisi saat ini dimana bermunculan pihak-pihak yang memberikan jasa pengantaran barang, maka jangkuan distribusi bantuan bisa lebih meluas dan cepat. Karena itu, hampir semua wilayah di Kudus telah mendapatkan bantuan dari Mbak Rerie,” katanya menambahkan.
Ketika ditanya berapa jumlah barang baik logistik, alat-alat kesehatan dan obat-obatan yang sudah disalurkan oleh Mbak Rerie, Superiyanto mengatakan sudah tidak terhitung jumlahnya, sudah banyak sekali sejak tahun lalu hingga saat ini.
“Tim Sahabat Lestari mencatat semua bantuan itu, baik jenis barang maupun penerima dengan rapi dan tersimpan di kantor. Tetapi saya tidak hafal, namun yang pasti, sudah banyak sekali yang disalurkan,’’ ujarnya.
Terkait dengan diterapkannya pembatasan bersekala mikro, Superiyanto mengatakan bahwa belied itu memang harus dilaksanakan. ‘’Tidak ada pilihan lain, untuk memutus mata rangkai penyebaran virus ini, ya masyarakat jangan banyak berinteraksi dengan orang lain. Untuk sementara tinggal dulu di rumah, istirahat,’’ ia berharap.
‘’Kebijakan ini memang agak terasa membatasi gerakan warga masyarakat, tetapi ya tidak ada pilihan lain. Jadi memang kudus diadakan lockdown masing-masing desa terus juga pemerintah daerah supaya nantinya masing-masing desa selain ada jogo tonggo bisa membatasi orang luar yang akan masuk ke lingkungan/kampung masing-masing,” katanya menambahkan.
Sampai Rabu (23/6), Satgas Covid-19 Jepara mengumumkan terjadi penambahan pasien positif sebanyak 94 orang, jumlah pasien meninggal 14 orang. Saat ini masih tercatat pasien positif aktif 2.045 orang.