JATENG.NASDEM.ID – Peserta Focus Group Discusion (FGD) yang digelar RCMG tahun lalu menilai Partai NasDem memilki kemampuan di atas parpol lain dalam pembentukan wacana di media massa.
Selain ditopang oleh grup media yang memiliki kedekatan ideologi, NasDem juga memiliki kecerdasan melakukan framing media dan membentuk wacana baru dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Namun kejayaan di ‘langit’ itu belum diikuti dengan kemampuan kader untuk berbuat nyata di bumi.
NasDem memiliki nama besar di ‘langit’ karena ditopang oleh pemberitaan di media, namun di bumi kader-kadernya tidak banyak dikenal masyarakat.
‘’Kalau penguasaan wacana media, NasDem jagonya, bahkan mengalahkan parpol lain. Setiap issue yang meletup di masyarakat, selalu diawali atau diakhiri oleh pernyataan-pernyataan dari NasDem. Bahkan masyarakat menunggu pernyataan NasDem, sebelum mengambil sikap,’’ ujar Bambang Wiharjo, peserta FGD dari Pemalang.
Menurut Bambang, kelebihan NasDem adalah kemampuannya mengolah setiap issue, sehingga seolah-olah itu menjadi miliknya sendiri. ‘’NasDem sangat leading soal ini. Yang jadi newsmaker tidak hanya Surya Paloh, tetapi juga kader-kader muda baik yag ada di parlemen maupun di luar,’’ ujarnya.
Bambang yang juga seorang dosen di salah satu perguran tinggi di Semarang itu menambahkan, ‘’Kemampuan NasDem tidak hanya mengolah isu yang sedang bergulir, tetapi juga memunculkan wacana baru, seperti misalnya politik tanpa mahar. Ini sangat mengesankan sekali,’’ katanya.
Namun demikian, Bambang menggarisbawahi. ‘’Tetapi kebesaran di langit itu belum disertai keterkenalan di bumi. Tidak banyak aksi konkrit, sehingga ikatan ke masyarakat menjadi sangat longgar,’’ ujarnya.
Senada dengan Bambang, peserta FGD lain dari Kudus, Sulistyowati mengatakan, seharusnya NasDem mengadakan aksi nyata seperti membantu penanganan masalah-masalah sosial yang terjadi di masyarakat,.
Sulistyowati mengaku pernah mendengar bahwa NasDem di daerahnya memberikan bantuan atau karya amal bagi masyarakat, ‘’Tetapi ya itu tadi, suaranya samar-samar terdengar, kalah dengan partai lain.’’ Katanya.
Bambang dan Sulistyowati mengatakan hal itu secara terpisah dalam FGD yang diadakan Research Center Media Group (RCMG). Tahun lalu, RCMG mengadakan seri FGD di 10 Dapil DPRI Jateng untuk menangkap aspirasi masyarakat terhadap citra parpol.
Sementara itu, Kusnanto peserta dari Grobogan mengatakan seharusnya NasDem membuat program skala mikro dulu tapi memberikan dampak yang luas. Misalnya memberikan pelatihan soal media. Dengan kemampuan ber-media yang dimiliki, NasDem bisa melatih anak-anak muda membuat produk-produk jurnalistik.
“Selain itu juga pelatihan tentang merakit personal komputer, service hp. Intinya adalah, bagaimana kader NasDem membuat program ekonomi nyata dan dapat diaplikasikan di tengah-tengah masyarakat,’’ katanya.
Menurut Kusnanto, ada baiknya NasDem melakukan pendekatan ke warga melalui program pemberdayaan ekonomi. ‘’Kasih modal usaha kepada masyarakat, terus dilakukan pembinaan. Tidak usah memperhatikan soal volumenya, cukup setiap kabupaten satu kelompok dulu. Kalau berhasil baru dipublikasikan dan dijadikan sebagai model,’’ ujarnya.